Indonesia andalkan pisang untuk tingkatkan ekspor
Sepanjang 2018, Indonesia telah mengekspor pisang sebanyak 30.373 ton atau senilai USD14.610 ke seluruh dunia

Jakarta Raya
JAKARTA
Pemerintah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi menurunnya kinerja perdagangan akibat virus korona, salah satunya dengan mendorong ekspor pisang sebagai komoditas buah-buahan yang potensial.
“Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan tahunan yang memiliki prospek pengembangan baik karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang masih terbuka luas,” kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus dalam keterangan resmi, Selasa.
Dia mengatakan menurut data dari Trade Map International Trade Statistics (ITC) bahwa sepanjang 2018, Indonesia telah mengekspor pisang sebanyak 30.373 ton atau senilai USD14.610 ke seluruh dunia.
Ekspor pisang terbesar Indonesia adalah ke China sebesar 17.793 ton atau senilai USD8.623, kemudian Malaysia sebesar 4.132 ton atau senilai USD1.114, dan Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 2.563 ton atau senilai USD1.435.
“Namun demikian, permintaan dari negara-negara tersebut masih belum dapat tercukupi oleh Indonesia,” ujar dia.
Bobby mengatakan pada 2018 China mengimpor pisang sebanyak 1.544.609 ton dari seluruh dunia dan Indonesia hanya dapat memenuhi 1,15 persen dari total permintaan negara Tirai Bambu tersebut.
Kemudian, UAE mengimpor sebanyak 199.719 ton buah pisang dari seluruh dunia, yang berarti Indonesia hanya dapat memenuhi 1,28 persen dari total permintaannya.
“Jadi, untuk mempercepat program peningkatan ekspor produk pertanian, Kemenko Perekonomian mendorong pengembangan hortikultura berorientasi ekspor,” imbuh Bobby.
Menurut dia, program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas komoditas pisang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pisang lokal, seperti hotel, restoran, dan katering.
Bobby mengatakan sebagai negara agraris, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional semakin penting dan strategis.
Kontribusi pertanian dalam PDB Indonesia terbesar ketiga setelah sektor industri dan perdagangan.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS, selama Januari-Desember 2019 ekspor produk pertanian sebesar USD3,61 miliar atau meningkat 5,31 persen dibandingkan periode 2018 yang sebesar USD3,43 miliar.