Gerbang tol dielektronifikasi, petugas gardu lebih manusiawi
Meski gardu tol nantinya tak perlu lagi membutuhkan tenaga manusia, Jasa Marga memastikan tidak ada PHK untuk petugasnya

Jakarta
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menegaskan dari 22 Badan Usaha Jalan Tol yang ada, tidak akan ada satupun yang melakukan pemutusan hubungan kerja akibat dari pengubahan sistem pembayaran tol menggunakan nontunai.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wahyudi Mandala Putra mengatakan yang sesungguhnya terjadi adalah para petugas di gardu tol akan lebih dimanusiakan melalui peningkatan kapabilitas dan dipindahkan ke unit kerja lain.
“Kami akan mengawal komitmen mereka dan terus kita sosialisasikan,” tegas dia, Jumat.
Pengamat ekonomi Rhenald Kasali mengungkapkan banyak petugas gardu tol yang ternyata memiliki tingkat pendidikan sarjana dan berhak memiliki karir yang lebih baik. “Jadi petugas gardu tol itu jadi entry point untuk mereka,” lanjut dia.
Profesi sebagai petugas gardu tol menurut Rhenald adalah pekerjaan yang berbahaya dan tidak layak dikerjakan oleh manusia sehingga sudah saatnya digantikan dengan sistem digital.
“Petugas gardu tol perlu dipindahkan ke layanan sevice. Saya melihat ada kesempatan untuk itu,” ujar Rhenald.
Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga Tbk Kushartanto Koeswiranto mengatakan sudah menyiapkan lima opsi yang dapat diambil oleh para petugas gardu tol guna mengikuti arahan Presiden yang tidak memperbolehkan adanya PHK.
Kelima opsi yang disiapkan urai dia adalah memindahkan petugas gardu ke unit kerja lain, bisa juga dipindahkan ke anak usaha Jasa Marga ataupun ke anak usaha Jasa Marga di bidang non tol.
Pekerja gardu tol juga ditawarkan untuk bekerja di rest area yang akan dikembangkan oleh Jasa Marga “Kita akan mengembangkan TOD (Transit Oriented Development) dengan membangun area MICE (Meetings, Incentinves, Conventions, Exhibitions) di rest area. Dan kita butuh orang untuk bekerja di sana,” jelas dia.
Opsi terakhir yang ditawarkan menurut dia adalah bagi pekerja yang tidak ingin lagi bekerja, maka dapat menjadi wirausaha UMKM yang akan kita fasilitasi di bawah naungan Jasa Marga.
“Semua pilihan itu diberikan untuk 1200 petugas gardu tol kami,” tegas Kushartanto.