Ekspor Singapura turun 3,3 persen pada Januari
Wabah Covid-19 menurunkan permintaan dari China, salah satu importir utama produk Singapura

Jakarta Raya
JAKARTA
Ekspor nonmigas Singapura pada Januari turun mengkonfirmasi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang terjadi karena wabah Covid-19.
Ekspor turun 3,3 persen pada Januari, setelah naik 2,4 persen pada Desember mengakhiri masa 9 bulan kontraksi, ujar data pemerintah.
Trade agency Enterprise Singapore merevisi proyeksi pertumbuhannya tahun ini menjadi 1,5 persen dari perkiraan awal tahun sebesar 2 persen.
Perkiraan sebelumnya didasarkan pada kenaikan moderat pertumbuhan global, dan pemulihan dalam siklus elektronik global.
Namun, wabah COVID-19 juga memengaruhi ekonomi negara-negara mitra dagang Singapura, khususnya China, yang merupakan tujuan ekspor utama.
"Ini dapat mengurangi prospek pertumbuhan negara-negara yang terkena dampak. Jika pertumbuhan China lebih rendah dari yang diperkirakan akan berdampak pada ekonomi regional karena penurunan permintaan impor serta gangguan rantai pasokan dan melemahnya sentimen konsumen serta bisnis."
Harga minyak yang lebih rendah juga diperkirakan akan membebani perdagangan minyak Singapura dan pada gilirannya, total perdagangan.
"Pengurus Informasi Energi memproyeksikan permintaan global melemah pada kuartal pertama 2020, sebagian mencerminkan efek COVID-19," kata Enterprise Singapore.
--Penurunan ekspor barang elektronik
Penurunan ekspor Januari terutama disebabkan turunnya ekspor elektronik sebesar 13 persen, sebenarnya ini penurunan yang lebih lambat dibanding Desember yang turun 21,3 persen.
Pengiriman IC, laptop, dan peralatan telekomunikasi masing-masing turun 20,5 persen, 32,2 persen, dan 25,1 persen, yang berkontribusi paling besar terhadap penurunan ekspor elektronik.
Ekspor non-elektronik juga turun sedikit sebesar 0,1 persen, setelah pertumbuhan 11,5 persen pada bulan sebelumnya. Petrokimia (-23,2 persen), obat-obatan (-5,5 persen) dan mesin listrik (-28,3 persen) berkontribusi paling besar terhadap penurunan pengiriman non-elektronik.
Ekspor ke sebagian besar pasar teratas Singapura menurun, kecuali AS, China, Korea Selatan, dan Taiwan, kata Enterprise Singapore.
Pengiriman ke Hong Kong turun 40,9 persen, memimpin penurunan, diikuti oleh Indonesia dengan kontraksi 22,6 persen dan UE dengan penurunan 10,5 persen.
Secara tahunan total perdagangan turun 3,1 persen di Januari, setelah pertumbuhan 0,7 persen di bulan sebelumnya.
Pada 2019, total perdagangan barang dagangan Singapura menurun sebesar 3,2 persen menjadi SGD1 triliun, dibandingkan dengan SGD1,1 triliun pada tahun sebelumnya dan SGD 967 miliar pada 2017.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan 13,9 persen dalam perdagangan minyak di tengah harga minyak yang lebih rendah dibandingkan setahun lalu, kata Enterprise Singapore.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.