Ekonomi

BI siapkan langkah konversi devisa ekspor ke rupiah

Hanya 81 persen devisa hasil ekspor yang masuk ke dalam negeri. Dari jumlah tersebut, baru 15 persen di antaranya yang sudah dikonversi ke dalam rupiah

İqbal Musyaffa  | 03.08.2018 - Update : 03.08.2018
BI siapkan langkah konversi devisa ekspor ke rupiah Kantor Bank Indonesia ( Foto File - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Bank Indonesia bersama pemerintah terus berupaya agar dana devisa hasil ekspor yang masuk ke dalam negeri dan masih berbentuk valas dapat dikonversi ke dalam rupiah.

Untuk itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral sudah memiliki skema swap dan forward dengan biaya yang murah.

“Jika para eksportir ingin mengkonversi rupiah bisa di pasar spot. Bisa juga kalo memang mereka masih ingin pegang dolar, tapi butuh rupiah melalui swap. Demikian juga untuk para importir yang butuh dolar untuk bayar utang, tidak harus ke spot tapi bisa ke pasar forward,” jelas Perry, Jumat.

Biaya swap di BI, menurut dia, relatif murah sekitar 5 persen untuk tenor 1 bulan dan 6 persen untuk tenor 6 bulan.

Perry mengatakan, sebagaimana telah disampaikan pemerintah bahwa hanya 81 persen devisa hasil ekspor yang masuk ke dalam negeri. Dari jumlah tersebut, baru 15 persen di antaranya yang sudah dikonversi ke dalam rupiah.

Untuk itu, menurut Perry, Kementerian Keuangan akan mengenai pajak simpanan yang lebih rendah bagi eksportir yang memasukkan devisa ke dalam negeri.

Melalui konversi valas devisa hasil ekspor ke dalam rupiah menurut dia merupakan salah satu cara untuk mengendalikan current account deficit (CAD) serta meningkatkan devisa.

Agar lebih dapat menarik minat eksportir mengkonversi devisa hasil ekspor ke dalam rupiah, menurut Perry, BI akan memastikan nilai tukar rupiah yang stabil. Stabilisasi nilai tukar rupiah menurut dia, merupakan prioritas jangka pendek BI.

“Kami terus memantau di pasar dan tidak segan melakukan intervensi untuk stabilisasi nilai tukar. Alhamdulillah, nilai tukar kita relatif stabil,” klaim Perry.

Menurut dia, pelemahan nilai tukar yang terjadi saat ini merupakan hal yang wajar karena seluruh mata uang juga mengalami hal yang sama. Namun, kata dia, kondisi rupiah masih lebih baik dari mata uang negara lain seperti India, Brazil, dan Turki.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.