Bank Indonesia: Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga
Stabilitas sistem keuangan terjaga yang tercermin dari rasio kecukupan modal perbankan Februari 2020 yang tinggi yakni 22,27 persen dan rasio kredit bermasalah yang tetap rendah

Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia mengatakan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, meskipun potensi risiko dari makin meluasnya dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan perlu terus diantisipasi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan stabilitas sistem keuangan terjaga yang tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Februari 2020 yang tinggi yakni 22,27 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,79 persen (gross) dan 1,04 persen (net).
“Melemahnya perekonomian domestik dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi sebagai dampak penyebaran Covid-19 menyebabkan lemahnya permintaan kredit dan meningkatnya kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit,” ujar Perry dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan kebijakan makroprudensial Bank Indonesia ke depannya akan difokuskan pada upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mengantisipasi potensi peningkatan risiko pada sektor keuangan yang terpengaruh dampak penyebaran Covid-19.
Koordinasi dengan otoritas keuangan dan kementerian/lembaga terkait juga senantiasa ditingkatkan, baik dalam rangka perumusan bauran kebijakan, maupun dalam rangka mitigasi peningkatan risiko di sistem keuangan.
Sementara itu, Perry mengatakan transmisi pelonggaran kebijakan moneter tetap berjalan baik didukung kecukupan likuiditas perbankan yang memadai.
Transmisi suku bunga ke pasar uang berjalan cukup baik, tercermin pada penurunan suku bunga PUAB overnight sebesar 150 bps menjadi 4,34 persen dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu sebesar 166 bps menjadi 4,58 persen sejak akhir Juni 2019, sebelum penurunan BI7DRR pada Juli 2019.
“Transmisi penurunan suku bunga perbankan juga berlanjut pada Februari 2020, baik suku bunga deposito maupun suku bunga kredit,” jelas Perry.
Dia menambahkan dengan perkembangan ini, maka rerata tertimbang suku bunga deposito sejak akhir Juni 2019 sampai Februari 2020 turun 67 bps menjadi 6,16 persen, sementara suku bunga Kredit Modal Kerja turun 35 bps menjadi 10,07 persen.
“Transmisi jalur suku bunga yang baik didukung respons Bank Indonesia menjaga kecukupan likuiditas perbankan,” kata dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.