Bank Indonesia sepakati repo line dengan the Fed senilai USD60 miliar
Kesepakatan ini bisa digunakan apabila Bank Indonesia membutuhkan likuiditas dolar AS pada saat terjadi kekeringan likuiditas di pasar global

Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan the Federal Reserve atau bank sentral AS untuk kerja sama penyediaan repo line atau repurchase agreement line sebesar USD60 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kesepakatan ini oleh the Fed disebut Foreign and International Authorities (FIMA).
“Repo line ini adalah suatu kerja sama apabila BI memerlukan likuiditas dolar, maka bisa digunakan,” ujar Perry, dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan kerja sama repo line tidak menambah jumlah cadangan devisa, namun sangat bagus untuk memenuhi likuiditas dolar apabila terjadi keketatan di pasar global.
“Tidak banyak bank sentral negara berkembang yang mendapat repo line ini,” lanjut dia.
Perry menjelaskan kerja sama repo line ini bisa digunakan sebagai underlying oleh BI untuk memenuhi kebutuhan dalam bentuk sekuritas ataupun surat berharga AS.
Namun, dia mengatakan belum ada rencana menggunakan kerja sama repo line ini karena jumlah cadangan devisa masih lebih dari cukup yang sebagian besar sudah dialokasikan dalam bentuk likuiditas untuk memenuhi stabilisasi nilai tukar.
Perry menjelaskan selain dengan the Fed, BI juga memiliki kerja sama repo line dengan Bank for International Settlements sebesar USD2,5 miliar, dengan Monetary of Singapore sebesar USD3 miliar, dan sejumlah bank sentral kawasan dengan jumlah USD500 juta hingga USD1 miliar yang bisa digunakan saat membutuhkan likuiditas dolar.
“Saya tegaskan kerja sama yang diberikan the Fed hanya dengan sejumlah negara di emerging market, termasuk Indonesia,” tambah Perry.
Menurut dia, ini merupakan bentuk kepercayaan the Fed kepada Indonesia bahwa ada prospek ekonomi yang bagus, serta kebijakan makro dan sistem keuangan yang prudent sehingga the Fed bekerja sama dengan BI.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.