Ekonomi

Bank Indonesia perkenalkan kebijakan makroprudensial kepada masyarakat

Kebijakan ini merupakan terminologi baru sejak krisis global 2008, termasuk di negara maju saat kebijakan moneter saja tidak cukup untuk menjaga stabilitas sistem keuangan

İqbal Musyaffa  | 26.06.2019 - Update : 27.06.2019
Bank Indonesia perkenalkan kebijakan makroprudensial kepada masyarakat Ilustrasi: Uang. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Bank Indonesia memperkenalkan kebijakan makroprudensial kepada masyarakat melalui diskusi bersama blogger dan mahasiswa di Jakarta, Rabu.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menjelaskan kebijakan ini merupakan terminologi baru sejak krisis global 2008, termasuk di negara maju. Pada saat itu kebijakan moneter saja dianggap tidak cukup untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Dia menggambarkan situasi ekonomi global pada 2008 baik-baik saja dengan inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi global yang tinggi.

“Tapi tiba-tiba terjadi krisis sehingga stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi perlu didukung kebijakan makroprudensial,” tambah Juda.

Juda menjelaskan BI juga berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan yang memiliki kebijakan mikroprudensial untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

“Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat dan generasi muda ini mudah-mudahan kesadaran dan kepahaman di semua lapisan masyarakat bisa meningkat tentang makroprudensial melalui blog dan sosmed,” ungkap Juda.

Juda menegaskan BI akan terus menyosialisasikan kebijakan ini karena belum banyak masyarakat yang tahu.

“Masyarakat perlu terus ditingkatkan pengetahuannya tentang makroprudensial. Kalau sistem moneter sudah lumayan banyak yang paham seperti inflasi dan nilai tukar,” lanjut dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.