Ekonomi

Bank Indonesia: Nilai tukar rupiah masih terus menguat

Sampai dengan 17 Juni 2020, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi atau penguatan sebesar 3,75 persen secara point to point atau 5,69 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2020

Iqbal Musyaffa  | 18.06.2020 - Update : 19.06.2020
Bank Indonesia: Nilai tukar rupiah masih terus menguat Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Bank Indonesia mengatakan nilai tukar rupiah terus menguat seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sampai dengan 17 Juni 2020, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi atau penguatan sebesar 3,75 persen secara point to point atau 5,69 persen secara rerata dibandingkan dengan level Mei 2020.

“Namun, rupiah masih terdepresiasi sebesar 1,42 persen bila dibandingkan dengan levelnya pada akhir 2019,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Hingga sore hari ini, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp14.149 per dolar AS.

Perry mengatakan berlanjutnya penguatan rupiah ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.

“Bank Indonesia memandang level nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalued sehingga berpotensi terus menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik,” jelas dia.

Perry mengatakan potensi penguatan nilai tukar rupiah didukung oleh beberapa faktor fundamental, seperti inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko Indonesia yang mulai menurun.

“Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas,” imbuh Perry.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.