Bank Indonesia: 4 faktor yang pengaruhi inflasi di bawah 3%
Sebelumnya Bank Indonesia memprediksi inflasi 2019 berada di level 3,1 persen, namun realisasinya berada di bawah target yakni 2,72 persen

Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia menjelaskan ada empat faktor yang menyebabkan inflasi 2019 terjaga rendah di bawah target.
Sebelumnya Bank Indonesia memprediksi inflasi 2019 berada di level 3,1 persen, namun realisasinya berada di bawah target yakni 2,72 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan faktor pertama adalah kapasitas produksi yang saat ini sangat memadai untuk memenuhi permintaan.
“Permintaan memang naik, tapi kapasitas produksi kita masih memenuhi sehingga tekanan harga dari sisi permintaan sangat rendah yang terlihat dari rendahnya inflasi inti,” jelas Perry di Jakarta, Jumat.
Perry menjelaskan bahwa inflasi inti menunjukkan seberapa jauh pasokan bisa memenuhi permintaan atau outlook gap.
Kemudian menurut dia, faktor kedua adalah koordinasi pemerintahan pusat, daerah, dan BI dalam menyediakan pasokan pangan dan keterjangkauan harga terjalin dengan baik.
“Ini juga menunjukkan kenapa inflasi volatile food juga rendah, bahkan sejumlah barang dan komoditas mengalami deflasi seperti bawang merah,” ujar Perry.
Inflasi volatile food atau bahan makanan yang bergejolak pada 2019 berada di level 4,3 persen dengan andil terhadap inflasi 2019 sebesar 0,77 persen.
Selanjutnya, faktor ketiga yang menyebabkan inflasi terjaga rendah adalah karena stabilnya nilai tukar rupiah yang cenderung mengalami apresiasi atau penguatan.
Perry mengatakan tekanan harga dari eksternal dan global sangat rendah bahkan tidak signifikan karena nilai tukar terkendali sehingga membuat tekanan harga sangat rendah untuk barang-barang di dalam negeri yang berasal dari impor.
“Faktor keempat adalah terjaganya ekspektasi harga-harga ke depan berdasarkan survei harga konsumen dengan perkiraan inflasi ke depan yang terjaga rendah,” urai dia.
Perry mengatakan keempat faktor tersebut yang menyebabkan inflasi 2019 sangat rendah dan bahkan terendah sejak 20 tahun terakhir atau sejak 1999 setelah krisis moneter dengan angka inflasi saat itu sekitar 2 persen.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.