Bangladesh ingin impor 1 juta ton LNG dari Indonesia
Peluang ini diambil Pertamina untuk membangun fasilitas di Bangladesh

Jakarta
Muhammad Latief
JAKARTA
Perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Bangladesh, Petrobangla, berminat mengimpor gas alam cair (LNG) dari PT Pertamina (Persero) sebanyak 1 juta ton per tahun, kata direktur utama Petrobangla Abdul Mansur Md Faizullah di Jakarta, Jumat.
“Jika ada kesepakatan, lebih cepat [mendatangkan gas dari Indonesia] lebih baik,” kata Mansur.
Bangladesh melirik Indonesia untuk menyuplai LNG karena kebutuhan energi negara ini semakin meningkat. Saat ini, Bangladesh membutuhkan LNG sebanyak 700 juta meter kubik per hari (m3/d). Kebutuhan ini diperkirakan tumbuh hingga 2.500 m3/d dalam 10 tahun mendatang.
Selain itu, kebutuhan energi Bangladesh juga meningkat karena April dan Oktober tahun depan, Bangladesh akan mengoperasikan dua fasilitas regasifikasi terapung (Floating Storage Regasification Unit/FSRU).
Gas dari Indonesia, lanjut Mansur, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri Bangladesh, mulai dari pupuk, garmen, dan industri rumah tangga. Sebagian besar persediaan gas di Bangladesh saat ini, kata dia, digunakan untuk pembangkit listrik.
Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan Pertamina Yenni Andayani mengaku, pihaknya yang menawarkan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga gas di Bangladesh.
Bagi Pertamina, kerja sama ini membuka peluang untuk membangun fasilitas penerimaan LNG yang terdiri dari Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), mooring dan infrastruktur off-loading, sub-sea dan pipa gas onshore ke grid gas alam.
Kesepakatan ini seiring dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Bangladesh. Indonesia diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasiun Jonan, sementara Bangladesh oleh Menteri Ketenagalistrikan, Energi dan Sumber Daya Mineral Bangladesh Nasrul Hamid.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.