Yunani, Macedonia teken kesepakatan untuk akhiri sengketa nama
Yunani menentang nama resmi Macedonia karena memiliki wilayah dengan nama yang sama

Florina
Furkan Naci Top
FLORINA, Yunani
Yunani dan Macedonia pada Minggu menandatangani kesepakatan bersejarah terkait perubahan nama Macedonia, yang telah memantik perselisihan antara kedua negara sejak lama.
Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Kotzias dan Menteri Luar Negeri Macedonia Nikola Dimitrov menandatangani kesepakatan pada sebuah upacara di Desa Psarades, di perbatasan Yunani-Macedonia.
Kesepakatan itu menawarkan perubahan nama Macedonia menjadi Republik Macedonia Utara.
Yunani juga dapat mengangkat hak veto atas akses Macedonia ke Uni Eropa dan NATO dengan kesepakatan tersebut.
Upacara penandatanganan kesepakatan dihadiri oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dan Perdana Menteri Macedonia Zoran Zaev, serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Komisioner Uni Eropa untuk Kebijakan Perluasan Johannes Hahn serta Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Matthew Nimetz.
Yunani, yang merupakan anggota NATO dan UE, menentang nama resmi Macedonia karena memiliki wilayah dengan nama yang sama di bagian utaranya.
Sengketa ini menjadi salah satu hambatan utama terwujudnya ambisi Macedonia untuk bergabung dengan NATO dan UE, karena veto Yunani.
Macedonia dan Yunani mempercepat proses negosiasi baru-baru ini, karena pemerintahan baru di Skopje ingin membuat kemajuan dalam upaya untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Kesepakatan itu masih harus disetujui oleh parlemen Macedonia dan dikonfirmasi dalam referendum Macedonia.
Terlepas dari perselisihan nama antara Athena dan Skopje, banyak negara termasuk Turki mengakui negara itu sebagai Macedonia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.