Yahudi Ultra-Orthodox memprotes penangkapan pengelak draf
Demonstran yang menentang ketentuan wajib militer memblokir jalan-jalan di Yerusalem

Ankara
Mustafa Deveci
JERUSALEM
Lebih dari seribu orang Yahudi ultra-Ortodoks yang menentang wajib militer memblokir jalan-jalan di Yerusalem pada hari Selasa setelah seorang pria ditangkap.
Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat pusat stasiun bus di Yerusalem Barat untuk memprotes penahanan seorang siswa berusia 20 tahun di sebuah sekolah agama Yahudi karena menolak mengikuti wajib militer.
Polisi Israel turun tangan, namun bentrokan pecah antara kedua belah pihak, dan seorang petugas polisi terluka ringan.
Sebagian besar Yahudi ultra-Ortodoks, atau Haredis, yang merupakan 10% dari populasi Israel, menolak untuk bergabung dengan tentara Israel dengan alasan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kewajiban agama mereka.
Penolakan wajib militer di Israel seringkali menimbulkan ketegangan dengan aparat keamanan.
Haredis, yang sebagian besar tinggal di kota Yerusalem dan Bnei Brak, tidak menerima sistem pendidikan sekuler di negara itu dan menerima pendidikan mereka hanya di sekolah agama mereka sendiri.