Dunia

Wilayah kesukuan Pakistan: dari militansi ke pemilihan umum

Lebih dari 2,8 juta pemilih terdaftar telah memenuhi syarat untuk memilih 16 anggota majelis provinsi

20.07.2019 - Update : 21.07.2019
Wilayah kesukuan Pakistan: dari militansi ke pemilihan umum Ilustrasi: Warga Pakistan. (Foto file - Anadolu Agency)

Aamir Latif 

PESHAWAR, Pakistan

Lebih dari 2,8 juta pemilih dari wilayah di suku barat laut Pakistan akan pergi ke tempat pemungutan suara pada Sabtu untuk memilih perwakilan dalam majelis provinsi.

Pemilu ini adalah pertama kalinya dalam sejarah yang diselenggarakan di wilayah tersebut.

Wilayah Pemerintahan Federal (FATA) - gabungan dari tujuh daerah semi-otonom - akan melakukan pemilu pertama setelah bergabung dengan provinsi Khyber Pakhtunkhawa (KP) usai amandemen konstitusi oleh parlemen tahun lalu.

Sebelumnya, penduduk tujuh perwakilan kesukuan - sekarang distrik - diizinkan untuk mengambil bagian dalam pemilu, namun hanya pemilihan di majelis rendah negara.

Menurut Komisi Pemilihan Umum Pakistan, lebih dari 2,8 juta pemilih terdaftar - 1,7 juta pria dan 1,13 juta wanita - memenuhi syarat untuk memilih 16 anggota majelis provinsi.

Dalam pemilu kali ini, sebanyak 285 kandidat akan bersaing dalam pemilu, yang hanya ada dua perempuan dalam daftar tersebut.

Partai Nasional Awami (ANP) dan Jamat-e-Islami telah menurunkan masing-masing dua kandidat perempuan dari distrik Khyber dan Kurram.

Partai-partai politik utama yang ikut serta dalam pemilu ini adalah partai berkuasa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), oposisi utama Liga Muslim Pakistan (Nawaz), Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berhaluan tengah-kiri, Jamaat-e-Islami, Jama'ah Jamiat Islam (JUI), ANP, dan Gerakan Pashtun Tahaffuz (PTM). 

PTM adalag gerakan etnis nasionalis di wilayah Pashtun barat laut dan barat daya Pakistan.

PTM, yang populer di Waziristan Utara dan Selatan, telah meraih kedua kursi Majelis Nasional di kedua distrik dalam pemilihan 2018.

Namun, kedua anggota parlemennya yakni Ali Wazir dan Mohsin Dawar, kini berada di penjara karena menyerang pos pemeriksaan militer di Waziristan Utara saat demonstrasi pada Mei tahun ini.

PTI, partai Perdana Menteri Imran Khan, adalah satu-satunya partai yang mengajukan kandidat untuk semua daerah pemilihan yang berjumlah 16.

PTI diprediksi meraih suara terbanyak dalam pemilihan.

Jamaat-e-Islami berharap mendapatkan kursi dari distrik Bajaur, sedangkan JUI diharapkan dapat mengeruk suara di Waziristan Selatan dan distrik Kurram.

Selain 16 kursi, ada lima kursi yang diperuntukkan bagi empat wanita dan satu minoritas.

Distrik Bajaur terdiri adalah wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak sebesar 534.003 orang, oleh distrik Khyber dengan 532.087 pemilih.

Tiga kursi masing-masing telah dialokasikan untuk kedua kabupaten.

Sebanyak 1.896 tempat pemungutan suara telah disiapkan untuk pemilihan kali ini di mana lebih dari 450 telah dinyatakan rentan konflik oleh komisi pemilihan umum.

Semarak kampanye

Komisi tersebut telah meminta bantuan militer untuk menjaga penyelenggaraan pemilihan di wilayah tersebut, yang masih terus menghadapi ancaman dari para ekstremis.

Sebelumnya, Komisi pemilihan umum mencegah tentara berada di dalam dan di luar tempat pemungutan suara.

Namun, keputusan ini ditentang oleh kelompok oposisi.

Komisi pemilihan umum akhirnya sepakat mengerahkan  pasukan di luar tempat pemungutan suara untuk menjaga keamanan.

Namun, tentara akan tetap berada dalam tempat pemungutan suara jika komisi menganggap tempat itu sangat rawan.

Setiap kandidat dan pendukungnya menggelar reli dan pertemuan umum pada hari terakhir kampanye sebelum pemilihan.

Jalan-jalan di semua tujuh distrik kesukuan - yang dulu dikenal sebagai basis militan - termasuk Waziristan Utara, bekas markas kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kini dihiasi dengan gambar-gambar seukuran manusia dari, spanduk dan poster dari para calon.

Guna menyemarakkan pemilihan, para pendukung kandidat menggelar Tarian Khattak yang merupakan tarian tradisional Pashtun.

“Luar biasa. Saya tidak pernah melihat antusiasme semacam ini dalam pemilihan sebelumnya [untuk majelis rendah],” ujar Azam Afridi, penduduk distrik Khyber kepada Anadolu Agency usai mengikuti kampanye.

“Tidak hanya di kota-kota utama, tetapi juga di daerah-daerah pelosok, para kandidat telah berkampanye secara bebas. Ribuan orang berpartisipasi dalam setiap rapat umum di Khyber selama dua minggu terakhir,” kata dia.

Bersama dengan Waziristan Utara, Khyber adalah salah satu wilayah kesukuan di mana tentara telah melancarkan serangan besar-besaran pada 2014 untuk melawan kelompok Taliban Pakistan dan afiliasinya.

Hafizullah Wazir, seorang jurnalis lokal dari Wana, ibu kota distrik Waziristan Selatan, memiliki pandangan yang sama.

“Para warga, terutama kaum muda sangat antusias untuk memilih. Banyak dari mereka akan memberikan suara untuk pertama kalinya," kata Wazir kepada Anadolu Agency melalui telepon.

“Kelompok suku senang dengan penggabungan daerahnya karena mereka kini telah dianggap sebagai bagian dari arus utama,” tambah dia.

Identitas

Wazir juga mengatakan pemilu ini sangat berarti bagi bangsanya karena mengakomodir identitas, hak-hak sipil, dan hak kegiatan politik bagi kelompok suku.

Hal ini tidak lepas dari pencabutan larangan berpolitik dan pemberian akses bagi warga suku ke Pengadilan Tinggi Peshawar dan Mahkamah Agung menyusul bergabungnya Wilayah Pemerintahan Federal (FATA) dengan provinsi Khyber Pakhtunkhawa.

Sebelum merger, FATA dijalankan melalui undang-undang era Inggris - Peraturan Kriminalitas Perbatasan (FCR) - di mana kelompok suku tidak memiliki hak bertarung melawan pemerintahan setempat - yang dikenal sebagai agen politik - atau Jirga (majelis sepuh) di pengadilan hukum mana pun.

“Mereka merasa senang karena diakui sebagai bagian dari warga negara Pakistan,” kata dia.

Tentara juga telah melancarkan operasi di Waziristan Selatan - markas pendiri kelompok Taliban Pakistan - pada 2009, yang mendorong gerilyawan ke arah Waziristan Utara dan wilayah kesukuan lainnya.

Serangkaian operasi militer telah menggusur lebih dari 1,5 juta suku, terutama dari Waziristan Utara, Waziristan Selatan, dan Khyber.

Sekitar 90 persen dari mereka, menurut statistik pemerintah, telah kembali ke rumah dalam beberapa tahun terakhir setelah pembukaan daerah masing-masing.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın