Dunia

Warga Amerika: Muslim hadapi intoleransi paling besar di AS

Sebanyak 92 persen dari pendukung Demokrat dan 69 persen dari pendukung Republik yang disurvei mengakui ada diskriminasi terhadap Muslim

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 18.04.2019 - Update : 21.04.2019
Warga Amerika: Muslim hadapi intoleransi paling besar di AS Ilustrasi: Komunitas Muslim di Amerika Serikat. (Foto file - Anadolu Agency)

Washington DC

Umar Farooq

WASHINGTON 

Delapan dari sepuluh warga Amerika percaya bahwa Muslim menghadapi lebih banyak diskriminasi daripada kelompok lain di AS, menurut sebuah jajak pendapat oleh Pusat Riset Pew.

Sebanyak 82 persen responden mengatakan Muslim menghadapi diskriminasi, sementara 80 persen dari mereka yang disurvei mengatakan orang kulit hitam menghadapi sejumlah diskriminasi.

Pew merilis data tersebut pada Senin, setelah Presiden Donald Trump mengunggah video yang menyerang anggota kongres Muslim Ilhan Omar dari Minnesota.

Video itu menampilkan Omar yang sedang berpidato, di mana dia membahas bagaimana Muslim Amerika dianggap sebagai warga negara kelas dua setelah serangan teror 11 September 2001.

Omar adalah salah satu anggota parlemen Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, bersama dengan Rashida Tlaib dari Michigan, dan telah menghadapi banyak serangan sejak dia mulai menjabat tahun ini.

Anggota kongres Muslim itu mengatakan dia mendapat lebih banyak ancaman kematian sejak presiden mengunggat cuitan itu, memicu kritik bahwa Trump membiarkan serangan berbahaya terhadap pejabat terpilih negara itu.

Menurut jajak pendapat, 92 persen pendukung Demokrat mengatakan ada diskriminasi terhadap Muslim di Amerika, 75 persen mengatakan ada banyak diskriminasi.

Sementara itu, hanya 69 responden pendukung Republik mengatakan hal yang sama.

Menurut Pew, persentase orang yang berpikir bahwa Yahudi menghadapi banyak diskriminasi meningkat hampir dua kali lipat sejak 2016, naik dari 13 persen menjadi 24 persen, dengan 64 persen responden mengatakan ada sejumlah diskriminasi terhadap kelompok tersebut.

Ras memainkan faktor besar dalam memprediksi seberapa banyak diskriminasi yang terjadi.

Sebanyak 73 persen responden kulit hitam mengatakan ada "banyak" diskriminasi terhadap orang kulit hitam dan 63 persen responden Hispanik mengatakan hal yang sama tentang diskriminasi terhadap orang rasnya.

Namun, di antara orang-orang kulit putih, keberpihakan adalah faktor terbesar dalam memutuskan bagaimana mereka menjawab.

Di antara responden pendukung Demokrat berkulit putih, sekitar dua pertiga mengatakan ada diskriminasi terhadap kulit hitam, sementara hanya 16 persen responden kulit putih dari Republik mengatakan hal yang sama.

Survei dilakukan pada 20 hingga 25 Maret terhadap 1.503 responden dewasa.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.