
Ankara
Velid Abdullah, Talal Arif
TRIPOLI, Libya
Wakil perdana menteri Libya pada Jumat mengatakan bahwa seluruh negara akan segera dibebaskan dan menekankan aliansi strategis nyata dengan Turki.
"Kami memiliki program nasional. Kami berupaya untuk itu dan kami telah membangun kemitraan strategis nyata dengan pemerintah Turki," kata Ahmed Maiteeq kepada saluran televisi Februari.
Dia menambahkan bahwa semua Libya akan segera berada di bawah kendali pemerintah.
Maiteeq mengatakan kerja sama dengan Ankara akan terus membangun Libya.
"Turki adalah mitra strategis, adalah mitra kami di lapangan dan akan terus begitu. Faktanya, [kemitraan] akan berlanjut pada pembentukan, pengembangan dan lembaga pemerintah," ujar dia.
Maiteeq menegaskan bahwa panglima perang Khalifa Haftar tidak akan pernah menjadi mitra dalam pembentukan lembaga pemerintah atau dalam membangun perdamaian.
Pasukan Haftar melancarkan serangan ke pemerintah Libya sejak April 2019, hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Pemerintah Libya kemudian meluncurkan Operasi Badai Perdamaian pada 26 Maret untuk melawan serangan-serangan di ibu kota dan baru-baru ini berhasil merebut kembali lokasi strategis, termasuk pangkalan udara Al-Watiya dan Tarhuna, yang dipandang sebagai pukulan signifikan bagi pasukan Haftar.