Hasan Esen
CARACAS, Venezuela
Venezuela pada Jumat malam memerintahkan penutupan sementara perbatasan negara itu dengan Kolombia.
Wakil Presiden Delcy Rodriguez mengumumkan melalui akun Twitter-nya bahwa langkah ini diambil karena ancaman yang serius dan ilegal terhadap kedaulatan negara.
"Demi menghormati aturan dasar hukum internasional, kami menyerukan Presiden Kolombia Ivan Duque untuk menghentikan tindakannya dan berhenti memfasilitasi wilayah Kolombia untuk mengikuti perintah Presiden AS Donald Trump melawan hak Rakyat Venezuela untuk hidup dalam damai dan kedaulatan," kata Rodriguez seperti dikutip oleh saluran berita Venezuela, Telesur.
Perselisihan mengenai bantuan kemanusiaan terus berlanjut di negara Amerika Selatan itu ketika pemerintah menolak untuk mengizinkan bantuan AS, mengklaim bahwa langkah itu akan mengarah pada intervensi militer oleh Washington.
Pihak oposisi berpendapat bahwa bantuan harus diizinkan, karena 300.000 orang sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan dan 2 juta orang menghadapi risiko gangguan kesehatan.
Presiden sementara yang memproklamirkan dirinya sendiri, Juan Guaido, mengumumkan kepada pengikutnya pada Sabtu, bahwa dia akan mencoba untuk memaksakan konvoi bantuan AS masuk ke Venezuela melalui Kolombia.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dia akan meminta Presiden Kolombia Ivan Duque bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi pada 23 Februari.
Sebelumnya, Brasil juga mengikuti langkah Kolombia dan mengumumkan akan mengirim bantuan kemanusiaan ke perbatasan dengan Venezuela.
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez pada Selasa mengatakan bahwa pasukan tetap bersiaga di perbatasan untuk menjaga pelanggaran wilayah dan menambahkan bahwa mereka tidak akan menerima perintah dari pemerintah lain.
Venezuela juga telah menutup perbatasan maritimnya dengan tiga pulau Karibia Belanda - Curacao, Aruba dan Bonaire - menjelang operasi bantuan asing.