
London, City of
Ahmet Gurhan Kartal
LONDON
Seorang uskup senior di Inggris pada Kamis meragukan keselarasan antara "dukungan tanpa kritik" umat Kristiani AS terhadap Presiden Donald Trump dengan kepercayaan agama mereka.
Uskup Anglikan Paul Bayes di Liverpool mengatakan penganut Kristen bebas mendukung gerakan populisme sayap kanan namun bertanya: "Bagaimana itu sejajar dengan keimanan Kristen mereka?"
"Saya yakin Injil sangat jelas mengajarkan tentang kasih bagi semua orang, keinginan untuk adil dan memastikan manusia yang terpinggirkan dan tak berdaya dilindungi. Bila tampaknya tindakan seseorang bertentangan dengan ajaran-ajaran itu, maka saya pikir kita perlu mengatakan sesuatu," terang Bayes.
Kepada surat kabar The Guardian, Bayes mengatakan beberapa pemimpin agama "bekerja sama dengan sistem yang memojokkan orang miskin, sebuah sistem yang membangun dinding dan bukan jembatan, sebuah sistem yang mengatakan orang-orang di pinggiran masyarakat harus dikucilkan, sistem yang menolak menyambut orang lagi ke negara kita."
Pandangan itu tidak sesuai dengan ajaran Kristen, menurutnya.
Trump sering memicu amarah publik sejak masuk ke Gedung Putih, antara lain karena larangan masuk yang diterbitkannya terhadap penduduk sejumlah negara Muslim serta pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di Inggris, semakin banyak warga menolak kunjungan Trump ke sana setelah dia membagikan beberapa video mengandung sentimen anti-imigran.
Menurut jajak pendapat oleh Pew Research Center, 80 persen umat Kristen memilih Trump pada pemilu AS lalu dan sekitar 75 persen mengatakan puas dengan kepemimpinannya.