Untuk ketiga kalinya, Iran batasi komitmennya di perjanjian nuklir 2015
Menlu Iran mengatakan presiden AS tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri karena dia sendiri tak mudah ditebak

Ankara
Ahmet Dursun
ANKARA
Menteri luar negeri Iran mengatakan upaya tahap ketiga mereka dalam mengurangi komitmen perjanjian nuklir 2015 akan "lebih kuat" dari sebelumnya.
"Langkah ketiga pasti akan lebih kuat dari yang sebelumnya. Kami sudah menyampaikan opsi kami ke Eropa," kata Javad Zarif selama Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) Swedia, Rabu.
Dia menegaskan bahwa langkah ketiga akan diambil jika hak-hak Iran dalam perjanjian tersebut tak dilindungi.
Menurut Zarif, penghapusan perjanjian nuklir akan membuka kotak Pandora.
"Sementara Presiden Donald Trump sendiri tidak dapat diprediksi, maka dia tidak bisa mengharapkan orang lain untuk mengikuti kebijakan yang tidak dapat diprediksi," tambah dia.
Iran membatasi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir sebagai respons atas keputusan Amerika Serikat yang keluar dari perjanjian antara Teheran dengan lima anggota Dewan Keamanan PBB dan Jerman.
Sejak itu, AS meluncurkan kampanye diplomatik dan ekonomi untuk meningkatkan tekanan ke Iran agar Iran bersedia merundingkan kembali perjanjian tersebut.
Sementara itu, Teheran menyatakan akan kembali mematuhi kesepakatan hanya jika Uni Eropa mencabut sanksi AS.
* Ditulis oleh Fatih Hafiz Mehmet