Dunia

Uni Eropa alami kelangkaan obat untuk virus korona

Kekurangan obat telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi wabah virus korona baru-baru ini memperburuk situasi

Nani Afrida  | 08.04.2020 - Update : 09.04.2020
Uni Eropa alami kelangkaan obat untuk virus korona Katedral Kebangkitan Kristus dan sekitarnya terlihat kosong di masa pandemi virus coronavirus (COVID-19) di Podgorica, Montenegro pada 02 April 2020. (Milos Vujovic - Anadolu Agency)

Brussels Hoofdstedelijk Gewest

Agnes Szucs

BRUSSELS

Beberapa negara Uni Eropa sedang di ambang kekurangan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati virus korona baru, kata Badan Obat Eropa pada Selasa dalam sebuah pernyataan.

Rumah sakit kehabisan obat-obatan yang sebagian besar digunakan di unit perawatan intensif, termasuk anestesi tertentu, antibiotik, pelemas otot, serta obat-obatan yang digunakan di luar label untuk virus korona.

Kekurangan obat telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi wabah virus korona baru-baru ini memperburuk situasi.

Industri farmasi dan rumah sakit berjuang untuk mengimbangi permintaan obat karena penutupan perbatasan dan larangan ekspor, serta pabrik lokal yang tutup.

Pihak berwenang, rumah sakit, dan perorangan juga cenderung menimbun obat-obatan penting, sehingga membuat kesulitan fasilitas kesehatan lain yang melayani peningkatan jumlah pasien.

Untuk mencegah kekurangan obat untuk pengobatan pasien virus korona, Badan Obat Eropa ditugaskan untuk memperkenalkan sistem peringatan dini baru.

Di satu sisi, badan obat ini perlu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang pasokan dari otoritas nasional.

Di sisi lain, pabrik-pabrik farmasi juga harus memberi tahu grup pengarah khusus lembaga tersebut mengenai kekurangan di masa depan berdasarkan aturan baru.

Sampai saat ini, industri hanya diwajibkan untuk memberi tahu otoritas nasional tentang kelangkaan yang akan datang.

Badan UE juga berjanji untuk mempercepat prosedur pengaturan untuk metode manufaktur baru di industri obat-obatan.

Sejak muncul di Wuhan, China, Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 184 negara dan wilayah.

Data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS menunjukkan infeksi di seluruh dunia melebihi 1,39 juta dengan lebih dari 79.000 orang tewas.

Sementara hampir 295.700 orang telah pulih.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.