Ukraina bunyikan sirine darurat atas rentetan serangan rudal Rusia
Ibu kota Kyiv dan beberapa kota lainnya menjadi target rentetan serangan rudal Rusia yang mematikan pada Senin sebagai tanggapan atas serangan di jembatan Krimea

ANKARA
Layanan Darurat Negara Ukraina pada Selasa membunyikan peringatan bahaya atas ancaman serangan rudal Rusia di seluruh wilayah negara itu.
Sedikitnya 19 orang tewas dan puluhan terluka dalam serangan yang diluncurkan oleh Rusia pada hari Senin sebagai tanggapan atas ledakan di jembatan Kerch yang strategis bagi Rusia.
Beberapa ledakan terdengar di kota-kota Zhytomyr, Khmelnytsky, Dnipro, Lviv, Ternopil, dan Kyiv, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh intelijen Ukraina melakukan apa yang dia klaim sebagai "serangan teroris" di Jembatan Kerch.
Media lokal melaporkan bahwa layanan kereta bawah tanah di Kyiv telah dihentikan dan semua stasiun bawah tanah sekarang berfungsi sebagai tempat berlindung.
Kyiv tetap di bawah ancaman, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan di Telegram bahwa jalan-jalan utama di ibu kota sekarang diblokir oleh pasukan keamanan, sementara itu upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina mencatat bahwa sebuah rudal Rusia telah menghantam jalan dekat badan-badan keamanan dan kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy berada.
Rusia memulai "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah melancarkan serangan balasan, sementara Moskow memanggil lebih banyak pasukan cadangan dan mencaplok empat wilayah Ukraina setelah referendum "palsu" di sana.