Politik, Dunia

Uganda tuding militer Rwanda lewati batas wilayahnya

Rwanda membantah klaim itu karena "insiden itu terjadi di dalam wilayah Rwanda"

Maria Elisa Hospita  | 27.05.2019 - Update : 28.05.2019
Uganda tuding militer Rwanda lewati batas wilayahnya Ilustrasi. Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda dan Kepolisian Uganda berpatroli di sekitar desa Rwesororo, wilayah Kasese, Uganda pada 29 November 2016. Pertempuran pecah pada Sabtu di sebelah barat kota Kasese, rumah Charles Wesley Mumbere, Raja Kerajaan Rwenzururu ketika pengawalnya menyerang pasukan keamananyang sedang berpatroli, menewaskan 14 aparat kepolisian dan 41 militan. Kerajaan Rwenzururu adalah sebuah monarki tradisional yang berbasis dekat pegunungan Rwenzori yang terbentang dari Uganda hingga Republik Demokratik Kongo. (Lubowa Abubaker - Anadolu Agency)

Kampala

Godfrey Olukya

KAMPALA, Uganda

Uganda menuding pasukan perbatasan Rwanda memasuki wilayahnya dan membunuh dua orang.

Kementerian Luar Negeri Uganda mencela tindakan itu dan mengerahkan polisi untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kepolisian Uganda Fred Enanga mengatakan insiden itu terjadi pada Jumat malam ketika tentara Rwanda memasuki distrik Rukiga, di barat daya Uganda.

Tentara bersenjata memasuki "sekitar 80 meter ke wilayah Uganda" untuk mengejar seorang pedagang Rwanda yang kabur membawa barang dagangan.

"Korban ditembak ke kepala dan tewas seketika," tambah dia, sambil menyebutkan bahwa seorang warga Uganda lain juga dibunuh oleh tentara bersenjata ketika dia "berusaha campur tangan".

"Kami sangat mengutuk tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa dengan impunitas, terlepas dari status imigrasi mereka," tegas Kepolisian Uganda. 

Di sisi lain, siaran pers yang diterbitkan Kepolisian Nasional Rwanda membantah tuduhan yang menyebutkan pasukan keamanan Rwanda mencegat "tersangka penyelundup".

"Tersangka melakukan perlawanan saat berusaha melarikan diri kembali ke Uganda. Sementara komplotannya menyerang pasukan keamanan dengan parang," papar mereka.

Rwanda juga membantah klaim Uganda bahwa pasukannya melanggar batas wilayah, karena "insiden itu terjadi di dalam wilayah Rwanda".

Setelah insiden itu, pihak berwenang Uganda dan Rwanda bertemu pada Sabtu pagi untuk bersama-sama menyelidiki masalah ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın