
Ankara
Ruslan Rehimov, Emre Gurkan Abay
BAKU, Azerbaijan
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mendesak komunitas internasional untuk bergabung melawan upaya Israel melemahkan solusi dua negara di Palestina.
"Untuk mendukung bangsa Palestina, masyarakat internasional harus bertindak melawan upaya Israel untuk melemahkan solusi dua negara," kata Mevlut Cavusoglu, kepada Komite Menteri tentang Palestina sebagai bagian dari KTT Gerakan Non-Blok atau Non-Allign Movement (GNB) ke-18 di Azerbaijan, Rabu.
Cavusoglu mengatakan dia mendukung perjuangan sah GNB - yang didirikan untuk mendukung dekolonisasi, kemerdekaan dan solidaritas nasional - bagi kebebasan dan penentuan nasib sendiri bangsa Palestina.
Dia menekankan bahwa perjuangan Palestina sedang melalui salah satu periode terberat dalam sejarah.
Sang menteri mengatakan pendudukan Israel dan kebijakan ekspansionis sedang berlangsung di Palestina dan pernyataan terakhir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama kampanye menegaskan kembali visinya untuk mengubah negara itu menjadi negara apartheid rasis.
Cavusoglu menekankan bahwa rakyat Palestina selalu hidup dalam keadaan darurat dan meminta anggota GNB mendesak Israel agar mematuhi hukum internasional.
"Kita perlu menekan Israel untuk menghindari aktivitas yang lebih berbahaya, termasuk keputusannya membangun permukiman ilegal baru, pelanggaran hak-hak Palestina dan upaya untuk mengikis kondisi hukum dan sejarah Yerusalem," ujar dia.
Yerusalem masih menjadi jantung dari konflik abadi Timur Tengah, di mana rakyat Palestina berharap Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel sejak 1967 - pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Proses perdamaian Israel-Palestina runtuh pada pertengahan 2014 karena Israel terus menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan hanya mengakui perbatasan pra-perjanjian 1967 sebagai dasar solusi dua negara.
Cavusoglu juga mengatakan pengakuan terhadap Palestina oleh semua komunitas internasional adalah hal yang wajib bagi perdamaian abadi.
"Saya meminta semua anggota, yang tidak mengakui Palestina, untuk melakukannya," tegas dia.
KTT Gerakan Non-Blok ke-18 diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elmar Mammadyarov dan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Alberto Arreaza dan Pengamat Permanen Palestina untuk PBB Riyadh Mansour.
Sejumlah pejabat dari Bangladesh, Aljazair, Indonesia, Afrika Selatan, India, Kolombia, Kuba, Malaysia, Mesir, Senegal, Sri Lanka, Zambia dan Zimbabwe juga menghadiri pertemuan tersebut.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.