Dunia

Turki terus ambil peran aktif dalam penyelesaian krisis Rusia-Ukraina

Ankara selalu berusaha memberikan peta jalan menuju pembangunan sistem global yang berkelanjutan, kata pejabat negara itu

Beyza Binnur Dönme  | 30.03.2022 - Update : 31.03.2022
Turki terus ambil peran aktif dalam penyelesaian krisis Rusia-Ukraina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menerima negosiator dari Rusia dan Ukraina di Istanbul 29 Maret 2021 (Foto file- Anadolu Agency)


ANKARA

Turki terus mengambil peran aktif dalam penyelesaian krisis global dan mengakhiri konflik regional, kata kepala direktorat komunikasi negara itu Fahrettin Altun pada Selasa.

Ankara selalu berusaha untuk memberikan peta jalan menuju pembangunan sistem global yang berkelanjutan dengan menawarkan pelayanan dalam perdamaian dan stabilitas," kata Fahrettin Altun di Twitter.

Altun mengatakan hal itu setelah putaran terakhir negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina yang diadakan di Istanbul pada Selasa.

Menekankan bahwa Turki adalah "kekuatan penstabil di kawasannya dan di seluruh dunia" di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Altun mengatakan, "Sejalan dengan visi ini, Turki sekali lagi melakukan segala kemampuannya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina melalui diplomasi yang efektif."

Dia mengingatkan bahwa Erdogan telah “bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak hari pertama krisis” dan Kementerian Luar Negeri Turki dan misi diplomatik telah melakukan mediasi antara kedua belah pihak.

"Upaya ini membuktikan fakta bahwa Turki adalah sebuah kekuatan yang bertemu dengan kedua belah pihak dan membawa para pihak ke meja perundingan," imbuh Altun.

"Inisiatif diplomasi sukses negara kami berhasil mempertemukan para menteri luar negeri Ukraina dan Rusia pada Forum Diplomasi Antalya," kata Altun.

"Ini adalah pertemuan tingkat tertinggi antara kedua kementerian luar negeri sejak awal konflik."

Terkait putaran terakhir pembicaraan yang berlangsung di Istanbul, dia mengatakan, "Pertemuan antara tim negosiasi Ukraina dan Rusia di Turki telah memberikan kami dan seluruh dunia harapan akan penyelesaian krisis yang cepat."

Altun menekankan bahwa Ankara "tidak memiliki ilusi tentang prospek tentang solusi yang mudah" tetapi akan "selalu mendorong perdamaian dan stabilitas dengan memfasilitasi dan menengahi antara Ukraina dan Rusia."

“Wilayah kami tidak mampu menanggung lebih banyak konflik dan krisis kemanusiaan,” ujar dia.

Altun meminta semua pihak terkait untuk mendukung inisiatif diplomatik yang dilancarkan Turki.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari. Perang itu telah menimbulkan kemarahan internasional dan negara-negara Barat telah menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Turki telah mendapat pujian luas atas upayanya untuk mengakhiri perang, dibantu oleh posisinya yang unik dalam menjalin hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina.

Pada 10 Maret, itu menjadi tuan rumah bagi para menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di kota Antalya, pertemuan tingkat tertinggi kedua belah pihak sejak perang dimulai.

Putaran pembicaraan baru berlangsung selama tiga jam, dan negosiator Rusia dan Ukraina kemudian mengadakan konferensi pers terpisah untuk memberi tahu dunia tentang hasilnya.

Sementara Ukraina telah meminta beberapa negara, termasuk Turki, untuk menjadi penjamin dalam kemungkinan kesepakatan damai di masa depan; Rusia telah mengumumkan akan secara signifikan mengurangi kegiatan militer di kota Ukraina; Kyiv dan Chernihiv untuk meningkatkan kepercayaan upaya negosiasi selanjutnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın