Türkİye, Dunia

Turki: Nama Operasi Mata Air Perdamaian diberikan tak sembarangan

Erdogan menjelaskan tanah Suriah yang berbatasan dengan wilayah Turki penuh dengan mata air

Muhammad Abdullah Azzam  | 14.10.2019 - Update : 15.10.2019
Turki: Nama Operasi Mata Air Perdamaian diberikan tak sembarangan Warga Turki menyatakan dukungan mereka pada konvoi anggota Tentara Nasional Suriah (SNA) yang dikirim ke Acakale, Sanliurfa, untuk mendukung Operasi Mata Air Perdamaian, 11 Oktober 2019. Turki memulai operasi itu untuk melawan teroris PKK/YPG dan Daesh demi memulangkan pengungsi Suriah dengan aman dan kesatuan wilayah tersebut. (Arif Hüdaverdi Yaman - Anadolu Agency)

Ankara

Muhammed Ali Toruntay, Esin Işık

ANKARA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa pemberian nama operasi yang dilancarkan negaranya sejak 9 Oktober kemarin tidak dilakukan secara sembarangan.

Dalam pertemuan petinggi pengurus Partai AK di Ankara, Presiden Erdogan menuturkan Operasi Mata Air Perdamaian di sebelah utara Suriah akan membuka halaman baru dalam panggung sejarah Turki.

Erdogan mengatakan bahwa negaranya akan memulihkan wilayah tempat mereka melancarkan operasi anti-terorisme serta mengembalikan kekayaan demografis yang berusaha diubah oleh pihak-pihak tertentu.

"Ada warga yang ingin kembali ke negara mereka sendiri namun mereka tak memiliki rumah untuk ditinggali. Kami berencana membangun pemukiman baru untuk satu juta orang,” tutur Erdogan.

Dengan demikian, kami akan memastikan bahwa Suriah dapat menemukan masa depan baru yang layak huni kembali bagi semua orang, ungkap Presiden Turki.

Erdogan juga menekankan bahwa negaranya tak berkeinginan mencaplok tanah milik Suriah dan pasukan Turki berusaha untuk tidak menyakiti warga sipil yang berada di bawah pendudukan organisasi teroris YPG/PKK di Suriah utara.

“Pintu kami terbuka untuk mereka yang meninggalkan barisan PYD untuk melindungi rumah, desa, kota dan kehormatan mereka sendiri,” ujar Erdogan.

“Kami tak terima warga sipil tersakiti dalam operasi ini. Kami hanya melawan mereka yang menggunakan senjata untuk melawan, menyerang dan menjebak kami. Saudara Suriah kami tak perlu takut atau khawatir,” ungkap Presiden Turki itu.

Erdogan menuturkan pihaknya tak menentukan nama operasi milter Turki itu secara acak dengan memberikan nama “Mata Air Perdamaian”.

Turki mengambil langkah-langkah ini untuk membangun perdamaian nyata di Suriah dengan memusnahkan organisasi teroris dari wilayah tersebut.

Erdogan menjelaskan tanah Suriah yang berbatasan dengan wilayah Turki penuh dengan mata air.

Oleh karena itu Turki memberikan nama operasi anti-terorisme dengan ungkapan mata air dan perdamaian.

“Kami tidak beroperasi sendirian di sana, tetapi dengan saudara-saudara Suriah kami. Banyak perwakilan LSM, tokoh dan pemimpin suku yang mewakili rakyat Suriah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap kami,” tutur Erdogan.

Erdogan berharap Turki akan membersihkan wilayah dari Manbij hingga perbatasan Irak dari teroris, Turki akan menghilangkan awan hitam yang meneylimuti rakyat Suriah selama 8 tahun.

Erdogan menyayangkan sekutu strategis mereka tidak meninggalkan Manbij meski mereka telah berjanji untuk meninggalkan daerah itu dalam 90 hari.

"Sayangnya, mereka (sekutu Turki) menyerahkan Manbij, yang terdiri dari 90 persen orang Arab, ke organisasi teroris. Kami mengetahui ini dengan sangat baik,” sebut Erdogan.

“Kami akan terus membela rakyat Suriah dengan menyelesaikan masalah saudara-saudara kami itu.”

Ketua Partai AK sekaligus Presiden Turki itu menyangkal bahwa partai AK tak memberikan tempat bagi suku Kurdi dengan menyebut fraksi partainya itu mempunyai 50 anggota parlemen dari suku Kurdi.

Menurut Erdogan yang terpenting baginya adalah menjadi manusia tanpa melihat asal-usulnya.

Pada Rabu 9 Oktober lalu, Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian di timur Sungai Eufrat, sebelah utara Suriah, untuk mengamankan perbatasan dengan membersihkannya dari unsur-unsur teroris, dan demi memastikan pengungsi Suriah dapat kembali dengan aman sekaligus menjaga kesatuan wilayah Suriah.

Ankara ingin membersihkan unsur-unsur teroris PKK dan cabang Suriahnya, PYD/YPG, dari wilayah tersebut.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye teror melawan Turki, PKK—yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa—bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.