Dunia

Trump, Putin sebut ada kemajuan dalam hubungan bilateral

'Hubungan kami tidak pernah seburuk ini. Namun, semua berubah sekitar empat jam lalu,' kata Trump

Astudestra Ajengrastrı  | 17.07.2018 - Update : 17.07.2018
Trump, Putin sebut ada kemajuan dalam hubungan bilateral Presiden Donald Trump (kiri) memegang bola resmi FIFA World Cup 2018 yang diberikan sebagai hadiah oleh Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan bilateral mereka di Helsinki, Finlandia pada 16 Juli 2018. (Stringer - Anadolu Agency)

Washington DC

Michael Hernandez dan Elena Teslova

WASHINGTON

President Donald Trump rekannya dari Rusia Vladimir Putin pada Senin mengatakan adanya kemajuan dalam usaha memperbaiki hubungan kedua negara yang selama ini tegang, saat kedua pemimpin negara yang berseteru itu membicarakan sejumlah isu internasional penting.

Kedua presiden bertemu selama sekitar dua jam di dalam ruangan tertutup di Helsinki, Finlandia. Pertemuan ini semula dijadwalkan berlangsung secara empat mata selama satu setengah jam.

"Hubungan kami belum pernah seburuk sekarang ini. Namun, semua berubah sekitar empat jam yang lalu. Saya yakin," ujar Trump dalam konferensi pers dengan Putin setelah makan siang bersama pejabat-pejabat dari Rusia dan Amerika. "Kami seharusnya mengadakan pertemuan ini sejak dulu."

Putin, yang datang terlambat dan membuat rapat ini molor dari waktu semula, berkata "tidak ada alasan kuat" di belakang tensi kedua negara.

"Dialog hari ini menunjukkan keinginan saya dengan Presiden Trump untuk memperbaiki situasi negatif dalam hubungan bilateral, untuk mengambil langkah awal dalam memperbaikinya, mengembalikan tingkat kepercayaan dan memulihkan kerja sama di semua permasalahan di mana kedua negara berkepentingan," lanjut Putin dalam pernyataan yang diterjemahkan dari Bahasa Rusia.

Sebelumnya, pada Senin Trump menyalahkan "kekonyolan dan kebodohan AS" atas hubungan AS-Rusia yang memburuk melalui Twitter. Kementerian Luar Negeri Rusia dengan cepat me-retweet pesan-pesan itu dengan menambahi komentar.

"Kami setuju," kata kementerian.

Dalam pertemuan tersebut, Putin dan Trump mendiskusikan sejumlah isu, termasuk dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum 2016, pencegahan senjata nuklir dan Suriah.

Trump berkata kerja sama lebih baik antara Moskow dan Washington "berpotensi menyelamatkan ratusan ribu nyawa" dalam konflik Suriah, menekankan bahwa dia dan Putin telah bertekad melakukannya.

"Saya rasa kami berdua sangat tertarik melakukannya. Dan kami akan melakukannya," tandas dia.

Campur tangan dalam pemilu

AS dan Rusia selama ini berseberangan dalam konflik Suriah, dengan Moskow sebagai pendukung utama rezim Suriah, baik di medan perang maupun dalam komunitas internasional.

Sebelum pertemuan tingkat tinggi ini, kedua pemimpin negara hanya bertemu di sela-sela pertemuan internasional. Ini menjadi pertanda akan pentingnya pertemuan bilateral di Helsinki.

Trump mengaku menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan kepada Putin tentang apa yang disebut para pejabat intelijen AS sebagai kampanye luas Moskow dalam memengaruhi hasil pemilihan umum 2016 yang memenangkan Trump, dan berkata Putin menyangkal perannya dalam usaha tersebut.

"Saya memiliki keyakinan besar kepada orang-orang interlijen kami, namun saya katakan kepada Anda, Presiden Putin menyangkal dengan yakin dan kuat hari ini," kata Trump. "Dia menawarkan supaya orang-orang yang menangani kasus ini datang dan bekerja bersama penyidik berkenaan dengan 12 orang tersebut. Saya rasa ini tawaran yang hebat."

Trump mengacu kepada 12 anggota direktorat intelijen Rusia, GRU, yang pada Jumat lalu didakwa oleh panel juri di AS dalam kasus peretasan kampanye yang menargetkan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dan Komite Nasional Demokrat.

Dakwaan tersebut merupakan hasil terbaru dari penyelidikan yang dilakukan oleh Penasihat Khusus Robert Mueller, yang terus-menerus dikeluhkan Trump, dan kembali dikecamnya pada Senin.

"Penyelidikan ini adalah bencana bagi negara kita. Saya merasa ini memecah belah kita. Ini memisahkan kita," kata Trump, menambahkan, "sangat konyol yang terjadi dengan penyelidikan ini."

Putin mengaku merasa simpati terhadap kampanye Trump, terlebih karena kandidat dari Partai Republik ini berkata tentang memperbaiki hubungan dengan Rusia, namun tetap menyangkal keterlibatannya dalam pemilu.

"Sebagai kandidat capres, Presiden Trump bicara tentang pentingnya mengembalikan hubungan Rusia-Amerika. Wajar jika ada simpati dari masyarakat Rusia untuk kandidat ini. Dan orang-orang lain juga bisa menunjukkan simpati yang sama. Bukankah wajar untuk bersimpati kepada orang yang ingin membangun hubungan dengan negara kami?" ujar dia.

Lebih lanjut, Putin berterima kasih atas pujian Trump dalam menjadi tuan rumah FIFA World Cup 2018, dan menghadiahinya sebuah bola resmi turnamen tersebut, Telstar, yang diakui Trump akan diberikannya kepada anak laki-lakinya, Barron.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın