Trump mendukung protes anti pemerintah di Iran
"Kami mengikuti unjuk rasa kalian dari dekat, dan kami terinspirasi oleh keberanian kalian," kata Trump

Washington DC
Servet Gunerigok
WASHINGTON, Amerika Serikat (AA)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka memberikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa anti-pemerintah Iran, pada Sabtu.
Unjuk rasa anti pemerintah Iran muncul setelah Teheran mengakui militer Iran telah menjatuhkan pesawat Ukraina secara tidak sengaja.
"Kepada orang-orang Iran pemberani dan telah lama menderita: saya berdiri bersama Anda sejak awal kepresidenan saya, dan pemerintahan saya akan terus mendukung Anda," kata Trump di Twitter.
Protes meletus di Teheran dan kota-kota lain terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei setelah Iran mengakui tindakan "tidak sengaja" yang telah menjatuhkan pesawat penumpang milik Ukraine International Airlines.
Menurut New York Times yang mengutip video, beberapa pemrotes berteriak "Khamenei adalah seorang pembunuh!."
"Kami mengikuti protes Anda dengan cermat, dan kami terinspirasi oleh keberanian Anda," kata Trump.
Trump juga mentweet pesan itu dalam bahasa Persia.
Dalam tweet terpisah tak lama setelah memberikan dukungan, Trump mendesak Teheran untuk membiarkan kelompok-kelompok hak asasi manusia memantau demonstrasi, sambil mengatakan dunia menyaksikan protes tersebut.
"Pemerintah Iran harus mengizinkan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk memantau dan melaporkan fakta-fakta dari lapangan mengenai protes yang sedang berlangsung oleh rakyat Iran. Tidak akan ada lagi pembantaian demonstran damai, juga tidak ada penutupan internet. Dunia sedang menyaksikan," tulis Trump.
Semua penumpang Ukraina Airline yang berjumlah 176 orang tewas, termasuk 57 warga Kanada, dalam kecelakaan yang terjadi sesaat setelah lepas landas dari Teheran, pada Rabu.
Dari para penumpang itu, sebanyak 138 orang terbang dari Teheran menuju ibukota Ukraina Kiev, kemudian akan melanjutkan penerbangan lain menuju Kanada.
Beberapa jam sebelum kecelakaan, Iran menembakkan rudal ke pangkalan-pangkalan di Irak, tempat pasukan AS dan koalisi ditempatkan. Serangan itu merupakan balas dendam atas pembunuhan AS terhadap Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Para pejabat Iran mengatakan militernya dalam keadaan siaga tinggi dalam kasus pembalasan Amerika dan hal itu membuat mereka percaya bahwa pesawat yang terbang saat itu adalah pesawat musuh.
Penerbangan PS752 lepas landas dan terbang dekat ke "titik yang sensitif" dan pesawat itu jatuh karena "kesalahan manusia."
"Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS, menyebabkan terjadinya bencana ini," tulis Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif di Twitter.