Trump dan pangeran Saudi MBS bahas perang harga minyak
Perbincangan via telepon antara Trump dan MBS itu juga dilakukan di tengah isu pembersihan internal dalam keluarga kerajaan Saudi

Ankara
Vakkas Dogantekin
ANKARA
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbincang dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman pada Senin di tengah perang harga minyak global sejak akhir pekan lalu.
"Presiden dan Putra Mahkota Saudi membahas pasar energi global dan isu-isu regional dan bilateral penting lainnya," cuit wakil juru bicara Gedung Putih Judd Deere di Twitter.
Perang harga minyak mentah yang dimulai oleh pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi, mengalami penurunan paling curam sejak Perang Teluk 1991.
"Langkah agresif" oleh penguasa Kerajaan de facto Pangeran Bin Salman, juga dikenal sebagai MBS, bertujuan untuk menghukum rencana produksi minyak independen Rusia terlepas dari peta jalan OPEC, menurut Financial Times Inggris.
Menariknya, perbincangan via telepon antara Trump dan MBS dilakukan di tengah isu tentang pembersihan internal dalam keluarga kerajaan Saudi.
Pemerintah Saudi menahan tiga anggota keluarga kerajaan, termasuk saudara lelaki raja dan mantan putra mahkota, atas dugaan upaya kudeta, lapor harian the Wall Street Journal pada Jumat.
Menurut laporan itu, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud, saudara Raja Salman, dan mantan Pangeran Mahkota Mohammed bin Nayef bin Abdulaziz al Saud, keponakan raja, dituduh melakukan pengkhianatan.
Menanggapi anjloknya Bursa Efek New York yang dibuka kemarin, Trump mengatakan di Twitter, "Arab Saudi dan Rusia sedang memperdepatkan persediaan dan harga minyak. Hal ini dan berita palsu adalah penyebab jatuhnya pasar saham.”
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.