Timeline: Krisis politik Venezuela
Kronologis peristiwa-peristiwa penting sejak Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua pada 10 Januari

Ankara
Beyza Binnur Donmez
ANKARA
Hampir enam minggu telah berlalu sejak konflik politik meletus antara presiden terpilih Venezuela, Nicolas Maduro, dan pemimpin oposisi Juan Guaido.
Venezuela telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari kompilasi Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemilihan umum yang diboikot oleh negosiasi.
Ketegangan meningkat saat pemimpin dibebaskan Juan Guaido menyatakan dia bertindak sebagai presiden pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh Amerika Serikat dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
Sementara Rusia, Turki, China, Iran, Bolivia, dan Meksiko menyatakan dukungannya untuk Maduro.
Berikut ini adalah perkembangan utama dari konflik tersebut:
10 Januari - Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Venezuela.
11 Januari - Paraguay memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela. "Untuk mempertahankan demokrasi,” kata menteri luar negeri.
17 Januari - Mahkamah Agung Venezuela mengumumkan bahwa 12 agen dari dinas intelijen negara telah ditangkap karena menahan Guaido.
20 Januari - Serangkaian demonstrasi menentang pemerintah Maduro berlangsung di seluruh negeri.
21 Januari - Miguel Pizarro, wakil Majelis Nasional untuk Petare, mengumumkan rapat umum oposisi besar yang dijadwalkan pada 23 Januari, yang akan mengumpulkan para pengunjuk rasa di bawah satu atap untuk menyerukan transisi pemerintahan serta pemilihan yang bebas, transparan dan demokratis.
Pada hari yang sama, Majelis Nasional mengajak Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian Venezuela (FANB) untuk berkolaborasi guna memulihkan tatanan konstitusional.
Sebagai tanggapan, Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan Angkatan Bersenjata Venezuela mengakui kepresidenan baru Nicolas Maduro periode 2019-2025.
Tentara Venezuela juga menangkap sekelompok tentara yang menyerukan pemberontakan terhadap pemerintah.
22 Januari - Wakil Presiden AS Mike Pence mengirim pesan video kepada Venezuela untuk mendukung Guaido.
Demonstran anti-pemerintah membakar patung mantan Presiden Hugo Chavez.
23 Januari - Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden sampai pemilihan baru diadakan.
Trump mengakui Guaido sebagai presiden sementara negara.
24 Januari - Maduro memutuskan semua hubungan dengan AS, menyusul pengakuan Washington atas Guaido.
Uni Eropa mendesak pemilihan yang bebas dan kredibel sesuai dengan tatanan konstitusional di Venezuela.
Tentara Venezuela menolak mengakui Guaido sebagai presiden.
“Tentara akan membela konstitusi dan bertindak sebagai penjamin kedaulatan nasional,” kata menteri pertahanan negara itu.
Brazil dan Organisasi Negara-negara Amerika mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Argentina, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, dan Paraguay mengikutinya.
Rusia, Turki, China, Iran, Afrika Selatan, Palestina, Bolivia dan Meksiko menyatakan dukungan kepada Maduro.
Prancis dan Inggris mendukung Guaido, sementara Spanyol dan Portugal menyerukan pemilihan bebas di negara itu.
Venezuela memutuskan untuk menarik semua personel diplomatiknya dari AS.
Guaido meminta AS untuk memberikan lebih dari USD20 juta bantuan kemanusiaan kepada rakyat Venezuela.
25 Januari - AS memerintahkan semua staf pemerintah non-darurat untuk meninggalkan Venezuela.
India menyerukan kepada rakyat Venezuela untuk menemukan solusi politik guna menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog konstruktif.
Venezuela mengumumkan bahwa negara itu akan terus menjual minyak ke AS meskipun memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington.
Meksiko mengatakan pihaknya bersedia untuk menjadi penengah dalam konflik politik Venezuela.
Belgia menyerukan pemilihan yang kredibel di negara itu.
26 Januari - Jika pemilihan ulang tidak diumumkan dalam waktu delapan hari di Venezuela, Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol mengatakan mereka akan mengakui pemimpin oposisi sebagai penjabat presiden.
27 Januari - Israel mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela.
Pemerintah AS menerima penunjukan Guaido atas Carlos Alfredo Vecchio sebagai Kuasa Usaha untuk AS.
29 Januari – AS memasukkan PDVSA, perusahaan minyak milik Venezuela, ke dalam daftar hitam..
AS menyerahkan kontrol atas sejumlah aset Venezuela ke Guaido.
Jaksa Agung Venezuela meminta Mahkamah Agung untuk melarang Guaido meninggalkan negara itu dan memblokir rekening keuangannya.
AS meningkatkan status peringatan perjalanan ke Venezuela ke tingkat tertinggi.
Guaido menunjuk utusan untuk negara-negara Amerika, termasuk AS, Kanada, Argentina, Kolombia, Panama, Kosta Rika, Ekuador, Chili, Honduras, Peru dan Grup Lima, sebuah badan dari 12 negara Amerika Latin.
30 Januari - Diplomat Yunani mengatakan negaranya tidak ingin melihat Venezuela sebagai negara yang lemah dan terpecah belah.
Maduro menolak seruan untuk pemilihan presiden baru, melanggar tenggat waktu delapan hari yang diberikan oleh negara-negara anggota UE.
Trump memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian ke Venezuela sampai pemberitahuan lebih lanjut
Dalam sebuah pesan video, Maduro meminta dukungan warga Amerika untuk menghindari terjadinya “Vietnam baru”.
Hampir 5.000 orang meninggalkan Venezuela setiap hari karena ketidakstabilan dan ketidakpastian di tengah krisis kepresidenan dan ekonomi. Tiga juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak 2015, menurut laporan Badan Pengungsi PBB.
31 Januari - Parlemen Eropa mengakui Guaido sebagai presiden sementara dalam pemungutan suara resmi.
PBB membentuk kelompok kontak internasional untuk menekan Maduro agar melakukan pemilu ulang dalam 90 hari.
Guaido mengumumkan rencana untuk pembangunan negara.
2 Februari - Maduro mengusulkan pemilihan awal untuk Majelis Nasional, yang sebelumnya dijadwalkan akan diadakan pada 2020.
4 Februari - Spanyol, Inggris, Prancis, Swedia, Jerman, Denmark, Austria, Belanda, Latvia, dan Republik Ceko mengakui Guaido sebagai presiden sementara sampai pemilu ulang diadakan di Venezuela.
Maduro menulis surat kepada Paus Francis meminta bantuannya dalam menyelesaikan krisis politik negara itu.
Yunani mendesak Venezuela untuk tidak mengizinkan campur tangan asing dalam urusan internalnya.
Pada acara peringatan kegagalan upaya kudeta 1992, Presiden Maduro mengatakan dia tidak akan mengizinkan intervensi apa pun di negaranya.
PBB mengatakan tidak akan bergabung dengan pihak mana pun dalam diskusi yang melibatkan krisis politik di Venezuela.
KTT Lima mendesak Maduro untuk mundur.
Wakil PM Italia menolak untuk mengakui Juan Guaido yang tidak terpilih sebagai pemimpin sementara Venezuela.
6 Februari - Pemerintah Maduro memblokir jembatan untuk mencegah bantuan AS memasuki negara.
7 Februari - Senat Spanyol menyetujui mosi yang meminta pemerintah melindungi aset ekonomi Venezuela.
AS mencabut visa anggota parlemen Venezuela.
8 Februari - Mahkamah Agung Venezuela menyatakan presiden sementara Guaido "batal demi hukum".
10 Februari - Maduro meluncurkan sebuah latihan militer paling penting dalam sejarah negara itu di tengah krisis politik yang sedang berlangsung.
12 Februari - Italia mendesak Venezuela untuk mengadakan pemilihan demokratis karena dapat membantu negara untuk menemukan jalan keluar.
13 Februari – Anggota Kongres AS mengecam indikasi Trump dalam mendukung aksi militer di Venezuela dan mengesampingkan persetujuan untuk opsi militer.
Paus menulis surat kepada Maduro yang mengindikasikan bahwa kondisi saat itu tidak tepat bagi Vatikan untuk membantu menengahi krisis politik Venezuela.
15 Februari - Maduro mengatakan kudeta yang diinginkan oleh Washington telah gagal dan meminta adanya dialog, pemahaman dan rasa hormat untuk menyelesaikan krisis.
Tiga pesawat militer AS yang membawa pasokan kemanusiaan mencapai kota Cucuta di dekat perbatasan Kolombia dengan Venezuela.
19 Februari - Jepang mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela.
- 27 tahun kerusuhan politik di Venezuela
1992 - Hugo Chavez terlibat dalam dua upaya kudeta terhadap Presiden Carlos Andres Perez sebagai letnan kolonel tentara dan dipenjara selama dua tahun.
Maduro mengkampanyekan pembebasannya sebagai anggota Gerakan Bolivarian Revolusioner-200, gerakan politik dan sosial yang dibentuk oleh Chavez pada 1982.
1998 - Presiden Terpilih Chavez meluncurkan Revolusi Bolivarian, yang membawa kebijakan luar negeri anti-AS dan kebijakan sosial dan ekonomi sosialis yang dibiayai oleh harga minyak.
2002 – Terjadi upaya kudeta untuk menggulingkan Chavez dari kantor selama dua hari.
Lawan politik Chavez mengorganisir pemogokan massal yang mengganggu perekonomian untuk memaksa pengunduran dirinya.
2004 - Chavez memenangkan referendum untuk terus menjalani masa jabatannya sebagai presiden.
2006 - Chavez memenangkan pemilu presiden untuk masa jabatan enam tahun.
2007 - Guaido membantu membangun gerakan politik yang dipimpin mahasiswa terhadap pemerintah Chavez dan kampanye menentang keputusan pemerintah Venezuela untuk tidak memperbarui lisensi penyiaran RCTV (Radio Caracas Television). Media swasta itu ditutup setelah tidak menyiarkan pidato Chavez selama dua pawai pro-pemerintah.
Para pemilih Venezuela menolak referendum konstitusional yang kontroversial, yang berencana meningkatkan kontrol pemerintah atas bank sentral.
2012 - Presiden Chavez dilantik sebagai Presiden untuk masa jabatan keempat.
2013 - Chavez meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker.
Maduro, sebagai penggantinya, memenangkan pemilu dan dilantik sebagai Presiden.
2018 - Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden.
Venezuela di bawah pemerintahan sosialis menderita krisis politik akibat situasi ekonomi, termasuk inflasi tinggi dan nilai tukar.