Tim sepak bola remaja Thailand ungkap momen penyelamatan
Pihak berwenang telah meminta orang tua anak-anak untuk menolak akses wartawan setidaknya selama 30 hari ke depan, agar anak-anak dapat pulih secara mental

Banghok
Arnaud Dubus
CHIANG RAI, Thailand
Untuk pertama kalinya, ke-12 remaja anggota tim sepak bola Thailand dan pelatih mereka, yang terjebak di gua Tham Luang, tampil di hadapan publik pada hari Rabu.
Mereka menceritakan kembali momen-momen penting dari misi penyelamatan mereka dalam sebuah konferensi pers.
"Ketika saya melihat air membanjiri jalur kami masuk, saat itu saya sadar bahwa kami tidak akan bisa keluar dari gua," ungkap Ekapol Chanthawong, 25, pelatih tim sepak bola remaja laki-laki yang berusia antara 11-16 tahun.
"Saya menyarankan agar kami menggali lubang kecil sehingga luapan air bisa dialirkan keluar melalui lubang kecil itu. Kami menggali lubang dengan batu, namun tinggi permukaan air tak kunjung berkurang. Kemudian saya mengatakan kepada anak-anak agar tidak khawatir dan tetap sabar menunggu hingga hari selanjutnya sampai ketinggian air berkurang," tambah dia.
Tim sepak bola itu kemudian diselamatkan dalam sebuah misi yang sulit yang dipimpin oleh penyelam gua dari luar negeri dan Navy Seals Thailand antara 8-10 Juli.
Menjelang konferensi pers itu, mereka meninggalkan rumah sakit tempat mereka dirawat setelah evakuasi, dan kembali ke keluarga masing-masing.
Anak-anak dan pelatih mereka tampak sehat dan bersemangat. Mereka mengenakan seragam tim sepak bola dan masuk ke ruangan konferensi sambil memainkan bola.
Pihak berwenang Thailand menyelenggarakan konferensi pers tersebut untuk memungkinkan media mewawancarai anak-anak saat itu juga, sekaligus menghindari mewawancarai mereka di waktu yang akan datang. Pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan oleh para wartawan juga harus disaring oleh psikolog anak terlebih dahulu.
Pihak berwenang juga meminta orang tua anak-anak untuk menolak akses wartawan setidaknya selama 30 hari ke depan, agar anak-anak dapat pulih secara mental.
Selama konferensi pers, tidak ada pertanyaan mengenai staf penyelamat, Saman Kunan, 38, yang meninggal dunia di tengah misi penyelamatan 6 Juli karena tenggelam.
Salah satu anggota tim, Adul Sam-On, 14, menuturkan momen ketika penyelam Inggris menemukan mereka di gua pada 2 Juli, yaitu 10 hari setelah mereka mereka memasuki gua.
“Awalnya kami mendengar suara-suara, namun kami tidak yakin itu suara apa. Kami tetap diam dan mendengarkan. Lalu saya meminta Mig (rekan setimnya) untuk mengarahkan lampu sorot ke air, dan tiba-tiba saya melihat seorang penyelam asing muncul dari air. Di saat yang sama, kami terkejut sekaligus bahagia," tutur Sam-On.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.