Thailand ungkap kasus puluhan harimau tewas karena infeksi virus
Harimau tersebut terinfeksi virus bahkan sebelum dipindahkan dari kuil Wat Phra Luang Ta Bua Yanasampanno Kanchanaburi yang kontroversial ke perawatan DNP

Jakarta Raya
JAKARTA
Otoritas Thailand mengungkap kasus 86 harimau yang disita dari kuil Kanchanaburi dan meninggal karena inveksi virus.
Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tumbuhan (DNP) Thailand mengatakan bahwa puluhan harimau itu meninggal karena Canine Distemper
Virus (CDV) dan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh perkawinan sedarah, seperti dikutip Bangkok Post.
Direktur Jenderal DNP, Thanya Netithammakul, menuturkan kepada media bahwa harimau tersebut terinveksi infeksi virus bahkan sebelum dipindahkan dari kuil Wat Phra Luang Ta Bua Yanasampanno Kanchanaburi yang kontroversial ke perawatan DNP.
Kasus bermula ketika tiga tahun lalu DNP menyita 147 harimau dan membawanya ke Ratchaburi.
Delapan puluh lima di antaranya dikirim untuk tinggal di Pusat Reproduksi Satwa Liar DNP di Khao Pratab Chang, sementara 62 lainnya dikirim ke Pusat Reproduksi Satwa Hutan Khao Son.
Laporan pekan lalu yang menyebutkan bahwa 86 telah meninggal memunculkan tuduhan bahwa DNP salah menangani situasi.
Selama akhir pekan, tes darah di Universitas Mahidol menunjukkan empat dari 86 harimau terinfeksi CDV.
Patarapol Maneeorn, dokter hewan DNP, mengatakan bahwa ketika ditemukan tiga tahun lalu, sebagian besar harimau menderita masalah saraf dan kelumpuhan laring.
“Harimau di kuil itu dikembangbiakkan. [Jadi] mereka memiliki kondisi fisik yang buruk dan kekebalan rendah,” kata dia.