Taliban puji rencana Selandia Baru menarik pasukan dari Afghanistan
Selandia Baru akan menghentikan penempatan pasukan yang sudah berlangsung selama 20 tahun pada Mei, kata PM Selandia Baru

Kabil
Shadi Khan Saif
KABUL, Afghanistan
Taliban pada Rabu menyambut baik pengumuman otoritas Selandia Baru untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada Mei ini.
"Kami menyambut baik keputusan Selandia Baru yang sejalan dengan perjanjian Doha," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed dalam sebuah pernyataan di Twitter.
"Kami mendesak semua negara yang telah menghabiskan pasukan mereka dalam perang yang panjang dan tidak dapat dimenangkan di Afghanistan untuk mengambil langkah serupa," tambah Mujahed.
Pernyataan tersebut keluar dari jubir Taliban saat para menteri pertahanan NATO bertemu di Brussel untuk memutuskan nasib misi mereka di Afghanistan.
Washington membuat kesepakatan dengan Taliban tahun lalu untuk menarik semua pasukan AS dengan imbalan jaminan keamanan.
Namun pemerintahan baru AS yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden telah mengumumkan akan meninjau kembali perjanjian tersebut mengingat lonjakan kekerasan di negara itu.
Setidaknya 11 pembela hak asasi manusia dan jurnalis Afghanistan tewas dalam lima bulan terakhir, menurut Misi Bantuan PBB di Afghanistan.
"Setelah 20 tahun kehadiran Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) di Afghanistan, sekarang saatnya untuk mengakhiri penempatan pasukan kami," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya.
"Pengiriman pasukan ke Afghanistan telah menjadi salah satu yang terlama dalam sejarah kita, dan saya ingin berterima kasih kepada 10 orang Selandia Baru yang berjuang dan tewas saat menjalankan tugas," kata Ardern.
Dari 3.500 personel sejak invasi yang dipimpin AS pada 2001, Selandia Baru saat ini memiliki enam tentara - masing-masing tiga di Akademi Perwira Tentara Nasional Afghanistan, dan Markas Besar Misi Dukungan Tegas (Resolute Support Mission) NATO.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan proses perdamaian intra-Afghanistan "memberikan Afghanistan prospek terbaik dari solusi politik yang bertahan lama."
"Selandia Baru akan terus mendukung Pemerintah Afghanistan dan rakyatnya di tahun-tahun mendatang, termasuk saat mereka bekerja melalui proses perdamaian intra-Afghanistan dalam upaya untuk menyelesaikan konflik selama puluhan tahun," tukas dia.