Situasi ibu kota Libya mulai tenang pasca-bentrok
Situasi tenang berlaku setelah bentrokan antara kamp-kamp politik saingan Libya di Tripoli selatan

Libyan
Walid Abdullah
TRIPOLI, Libya
Situasi tenang, namun tetap waspada mulai diberlakukan di selatan Tripoli pada Selasa sehari setelah bentrokan sengit antara kubu politik saingan di Libya.
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB mengatakan mereka telah menangkis serangan militer oleh milisi pimpinan Khalifa Haftar yang berbasis di Libya Timur, Senin.
GNA mengatakan pasukannya telah menangkap 11 anggota pasukan Haftar selama bentrokan tersebut.
Sebuah sumber militer mengatakan pasukan GNA masih mempertahankan posisi mereka di sebagian besar lokasi pertempuran di Tripoli selatan, kecuali Ain Zara, di mana pasukan Haftar hanya memiliki sedikit kekuatan.
Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim karena pembatasan berbicara kepada media, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa sejumlah pesawat tempur masih terbang di sekitar daerah bentrokan.
Sejak awal April, pasukan yang loyal kepada komandan yang bermarkas di Libya Timur, Khalifa Haftar, mengumumkan kampanye untuk mengambil alih Tripoli dari pasukan pemerintah yang diakui oleh PBB (GNA).
Menurut WHO, bentrokan antara kedua pihak telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas dan sekitar 5.500 lainnya terluka.
Libya dilanda gejolak sejak 2011 ketika pemberontakan yang didukung NATO menyebabkan kematian Muammar Khaddafi yang telah berkuasa selama lebih dari empat dekade.
Krisis politik negara itu telah menghasilkan dua kursi kekuasaan yang saling bersaing, satu di Tobruk yang dipimpin oleh Haftar, dan satu lagi di Tripoli yang diakui PBB.