Dunia

Sempat mandek, Ethiopia umumkan negosiasi soal bendungan Sungai Nil

Ketiga negara telah melakukan perundingan di bawah mediasi AU sejak Juni tahun lalu, setelah negosiasi yang diperantarai oleh AS dan Bank Dunia gagal

Maria Elisa Hospita  | 04.01.2021 - Update : 04.01.2021
Sempat mandek, Ethiopia umumkan negosiasi soal bendungan Sungai Nil Ilustrasi: Bendungan di Ethiopia. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Addis Getachew

ADDIS ABABA, Ethiopia

Setelah jeda selama sebulan, negosiasi trilateral antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir tentang Bendungan Grand Ethiopian Renaissance (GERD) di Sungai Nil dilanjutkan pada Minggu.

Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan telah mendesak pertemuan itu untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan bendungan. Afrika Selatan saat ini adalah ketua Biro Uni Afrika (AU).

Dalam siaran pers yang dirilis usai pertemuan virtual, Kementerian Luar Negeri Ethiopia mengatakan telah menerima dokumen kerja yang diajukan oleh para ahli AU tentang poin-poin penting untuk pembicaraan lanjutan.

Sudan juga sudah menerima dokumen itu, sementara Mesir "dengan tegas menolaknya".

Ketiga negara telah melakukan perundingan di bawah mediasi AU sejak Juni tahun lalu, setelah negosiasi yang diperantarai oleh Amerika Serikat dan Bank Dunia gagal.

"Pembangunan GERD sekarang 78 persen selesai," kata Menteri Perairan dan Irigasi Seleshi Bekele lewat Twitter.

Mesir telah menentang GERD sejak pembangunan dimulai pada 2011 yang menganggap skema hidro akan mengurangi aliran air ke hilir.

Sementara Ethiopia yakin bendungan itu akan menjadi solusi dari krisis listrik di negara itu. Ethiopia berencana untuk mengekspor 6.000 Mega Watt listrik yang dihasilkan bendungan ini.

Negosiasi terbaru dilakukan di tengah ketegangan di perbatasan Ethiopia-Sudan karena militer Sudan menyeberang ke wilayah Ethiopia selama dua pekan terakhir.

Sudan mengklaim bahwa mereka hanya merebut kembali wilayah yang sekarang didudukinya dengan menggunakan kekuatan militer, sementara Ethiopia mendesak agar Sudan menarik pasukannya dari wilayah sengketa itu.











Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.