Dunia

Sekjen PBB: Covid-19 jadi krisis paling menantang sejak Perang Dunia II

Virus korona memiliki dampak ekonomi yang akan menyebabkan resesi yang mungkin tidak ada tandingannya di masa lalu

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 01.04.2020 - Update : 01.04.2020
Sekjen PBB: Covid-19 jadi krisis paling menantang sejak Perang Dunia II Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto file - Anadolu Agency)

Washington DC

Servet Gunerigok

WASHINGTON 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa menyebut virus korona (Covid-19) sebagai krisis paling menantang yang dihadapi manusia sejak Perang Dunia II.

Guterres meluncurkan rencana baru untuk melawan dampak sosial-ekonomi dari pandemi virus korona dan menyerukan kepada dunia untuk bertindak bersama demi mengurangi hantaman terhadap manusia.

Dia mengatakan bahwa virus itu mewakili tekanan bagi semua orang di dunia dan memiliki dampak ekonomi yang akan menyebabkan resesi yang mungkin tidak ada tandingannya di masa lalu.

"Kombinasi dari dua fakta dan risikonya yang berkontribusi pada ketidakstabilan yang meningkat, kerusuhan yang meningkat dan konflik yang meningkat ... membuat kami percaya bahwa ini memang krisis paling menantang yang kita hadapi sejak Perang Dunia II," ujar dia.

Guterres menyerukan respons yang lebih kuat dan lebih efektif terhadap dampak buruk virus tersebut, dengan mengatakan bahwa itu hanya mungkin terjadi jika semua orang berkumpul dan jika kita melupakan permainan politik dan memahami bahwa manusialah yang dipertaruhkan.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional PBB (ILO), lima hingga 25 juta pekerjaan akan musnah, dan Amerika Serikat akan kehilangan USD860 miliar hingga USD3,4 triliun dalam pendapatan tenaga kerja.

Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memproyeksikan tekanan ke bawah sebesar 30 persen hingga 40 persen pada arus investasi asing langsung global sementara Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) melihat penurunan sebesar 20 persen hingga 30 persen pada kedatangan internasional.

Setelah pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 179 negara dan wilayah.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 858.700 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian lebih dari 42.300 dan lebih dari 178.300 dinyatakan sembuh.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.