Rusia kritik Jerman karena tak kooperatif dalam pengusutan kasus Navalny
'Situasinya tidak memungkinkan bagi lembaga penegak hukum Rusia untuk mengambil tindakan lebih lanjut," papar Kemenlu Rusia

Moskova
Elena Teslova
MOSKOW
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut desakan kelompok G7 terkait insiden yang dialami pemimpin oposisi Rusia sebagai "serangan tanpa dasar".
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situs web resminya, kementerian mengatakan pihaknya terus-menerus menuntut Jerman berbagi informasi yang memungkinkan untuk dimulainya penyelidikan atas dugaan upaya pembunuhan Alexey Navalny.
"Berlin tidak terlalu kooperatif. Kami tidak punya akses ke informasi mengenai hasil tes yang mengonfirmasi bahwa Navalny keracunan. Sehingga situasinya tidak memungkinkan bagi lembaga penegak hukum Rusia untuk mengambil tindakan lebih lanjut," jelas kementerian.
Menurut kementerian, itu adalah kampanye disinformasi masif, yang bertujuan untuk mendorong sentimen dan sanksi semata.
Navalny, 44, kerap mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia jatuh sakit pada 20 Agustus dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow.
Pesawat yang membawanya melakukan pendaratan darurat di Omsk dan Navalny dilarikan ke rumah sakit di Jerman, di mana dia menjalani perawatan intensif hingga sekarang.
Pekan lalu Steffen Seiber, juru bicara Kanselir Angela Merkel, mengatakan Berlin akan memberi tahu Uni Eropa dan NATO serta Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) bahwa hasil tes menunjukkan Navalny telah diberi racun Novichok.
Kemudian, pada Selasa, para menteri luar negeri G7 meminta Rusia untuk menemukan para pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan Navalny dan membawa mereka ke pengadilan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.