Washington DC
Michael Hernandez
WASHINGTON
Inggris "bermain dengan api" dengan menuduh Moskow menggunakan agen saraf untuk meracuni mantan mata-mata Rusia di wilayah Inggris, kata utusan Rusia untuk PBB Kamis.
"Anda bermain dengan api, dan Anda akan menyesal," Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan dan mengklaim Inggris sedang "meracuni" hubungan Rusia dengan negara lain.
London menuduh Moskow mendalangi serangan kimia terhadap mantan mata-mata Rusia di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu. Tudingan tersebut ditolak Moskow.
Kunci untuk kasus ini adalah dugaan adanya penggunaan agen saraf era Soviet yang dibuat oleh Rusia yang disebut Novichok.
Sebagai pembalasan, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia setelah serangan itu. Sebanyak 26 negara barat mengusir 140 warga Rusia dalam aksi yang telah diatur pada akhir Maret dalam pengusiran massal terbesar yang pernah terjadi di seluruh dunia.
Sergei Skripal, 66, dan putrinya Yulia, 33, dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury.
Skripal diberikan perlindungan di Inggris setelah pertukaran mata-mata pada 2010 antara AS dan Rusia. Sebelum pertukaran, dia menjalani hukuman 13 tahun penjara karena membocorkan informasi kepada intelijen Inggris.
Rapat Dewan Keamanan pada Kamis yang membahas serangan digelar atas permintaan Rusia. Nebenzia menuding London tidak memiliki "cukup fakta atau bukti" untuk membuat kasus menyeluruh terhadap Moskow.
Nebenzia mengatakan, Novichok bukan satu-satunya buatan orang Rusia. Dia mengklaim bahwa itu dibuat oleh negara lain juga.
"Ini semacam drama yang absurd. Bisakah kamu tidak datang dengan cerita palsu yang lebih baik?" tanya Novichok pada Inggris.
Sebagai tanggapan, Karen Pierce, utusan Inggris di PBB, mengatakan Rusia berusaha untuk "melemahkan lembaga-lembaga internasional yang telah membuat kita aman sejak akhir Perang Dunia Kedua".
Dia menekankan "catatan Rusia melakukan pembunuhan yang disponsori negara", dan menggarisbawahi "Rusia sebagai negara yang melihat pembelot sebagai target untuk dibunuh, dan memang ada pernyataan publik dari para pemimpin Rusia atas efek itu".
"Kami percaya bahwa tindakan Inggris berdiri untuk kepentingan banyak pihak," sebut Pierce.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
