Roch Kabore kembali terpilih jadi presiden Burkina Faso

Aurore Bonny

DOUALA, Kamerun

Roch Marc Christian Kabore telah memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden Burkina Faso.

Berdasarkan hasil sementara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada Kamis, ketua Partai People’s Movement for Progress yang berkuasa itu memperoleh 57,87 persen suara dalam pemilu yang digelar 22 November.

Kabore, 63 tahun, yang memimpin negara sejak 2015 akan terus menjabat di kantornya lima tahun lagi.

Newton Ahmed Barry, kepala Komisi Pemilihan Nasional Independen (CENI), mengumumkan bahwa pesaing Kabore, Eddie Komboigo dan Zephirin Diabre masing-masingnya meraih 15,45 persen dan 12,46 persen suara.

Tingkat partisipasi pemilih adalah sekitar 50 persen, dengan lebih dari 53 persennya adalah laki-laki dan lebih dari 46 persen perempuan. Sekitar 38 persen pemilih berusia antara 20 dan 35 tahun.

Karena alasan keamanan, pemungutan suara tidak dilakukan di 926 dari 19.838 TPS yang didirikan di negara itu.

Setelah pengumuman tersebut, Kabore mengatakan bahwa dia merasa bangga menerima dukungan publik dan berjanji untuk menjadi pemimpin untuk seluruh rakyat Burkina Faso.

"Saya akan melakukan segala upaya untuk perdamaian dan pembangunan di negara ini. Kami akan segera bekerja," kata dia di Twitter.

Awal pekan ini, pihak oposisi menuduh bahwa pemungutan suara itu "diwarnai kecurangan" karena banyak TPS terlambat atau sama sekali tidak dibuka.

Namun, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Uni Afrika mengatakan pemilihan umum dilakukan dalam proses yang aman dan damai, meskipun ada sejumlah kendala logistik.

ECOWAS pun mendesak semua kandidat untuk menghormati hasil pemilu dan menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan setiap sengketa pemilu.

Barry, Ketua CENI, juga mengatakan upaya dilakukan agar proses pemungutan suara menjadi adil dan transparan.