Politik, Dunia

Relawan wanita Irak berperan dalam demonstrasi di ibu kota

Aksi protes menentang praktik korupsi, tingginya angka pengangguran, dan minimnya layanan publik di Irak masih berlanjut sejak 1 Oktober lalu

Muhammad Abdullah Azzam  | 14.11.2019 - Update : 14.11.2019
Relawan wanita Irak berperan dalam demonstrasi di ibu kota Ilustrasi: Warga Irak yang berpartisipasi dalam aksi anti-pemerintah di Lapangan Khallani, Baghdad, Irak, pada 13 November 2019. (Murtadha Sudani - Anadolu Agency)

Baghdad

Haydar Karaalp

BAGHDAD

Sejumlah wanita Irak mendukung aksi unjuk rasa di Lapangan Tahrir, Baghdad dengan secara sukarela memasak, mencuci pakaian dan memberikan pertolongan medis kepada para demonstran.

Aksi protes menentang praktik korupsi, tingginya angka pengangguran, dan minimnya layanan publik di Irak masih berlanjut sejak 1 Oktober lalu.

Sejumlah wanita berkumpul di Lapangan Tahrir, yang telah menjadi pusat aksi demonstrasi, untuk mendukung para demonstran.

Para wanita muda berada di garis terdepan bersinggungan langsung dengan para pengunjuk rasa. 

Dokter dan perawat wanita secara sukarela melakukan pertolongan pertama kepada para pengunjuk rasa yang terluka akibat intervensi pasukan keamanan.

Salah satu wanita Irak yang mendukung demosntrasi di Tahrir Square, Um Ali al-Waili mengungkapkan kepada Anadolu Agency bahwa dirinya membuat roti setiap harinya di tenda yang didirikan sejak hari pertama untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengunjuk rasa. 

“Kami melakukan semua ini untuk tanah air kami Irak,” ungkap Kami melakukan semua ini untuk tanah air kami Irak.

Al-Waili yang sudah berusia 64 tahun itu membuat ratusan roti setiap hari untuk para demonstran dari adonan yang dia buat.

"Kita semua adalah anak-anak dari satu rumah. Irak telah menyatukan kami," tutur dia.

Puluhan wanita lainnya juga menyajikan makanan khas lokal yang dibuat di dalam tenda-tenda lain kepada para demonstran.

Salimah Um Ali mencuci pakaian para demonstran dengan mesin cuci yang dia bawa dari rumahnya ke Lapangan Tahrir.

"Tak masalah jika para pemuda ingin tinggal di sini selama setahun. Kami akan selalu berada di sebelah mereka," ujar Salimah Um Ali.

Dia mengatakan bahwa kedua putranya telah dititipkan di restoran Turki sejak hari pertama demonstrasi dan dia datang ke sana untuk melayani para demonstran.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın