Ratusan buruh migran Bangladesh dideportasi dari Arab Saudi
Mereka berangkat dijanjikan memperoleh pekerjaan yang baik, namun kembali ke negara asal dengan tangan hampa

Dhaka
Md. Kamruzzaman
DHAKA, Bangladesh
Lebih dari 200 orang pekerja Bangladesh yang dideportasi dari Arab Saudi kembali ke rumah dengan tangan hampa, menurut laporan pada Kamis.
“Semua yang kembali mendarat di negara asal dengan tangan kosong, sebagian besar kurang dari setahun bermigrasi ke Saudi yang menghabiskan sejumlah uang,” ujar
Lebih dari 200 pekerja Bangladesh dideportasi dari Arab Saudi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, menurut sebuah laporan yang dirilis Kamis. kepala Program Migrasi dari LSM internasional BRAC yang berbasis di Bangladesh Shariful Hasan, kepada Anadolu Agency.
Agen buruh migran membebankan lebih dari USD4,700 kepada setiap pekerja dengan iming-iming pekerjaan menguntungkan di Timur Tengah, tambah dia.
Sebagian besar buruh migran Bangladesh bekerja di Arab Saudi, dengan jumlah lebih dari 2,5 juta orang, menurut catatan pemerintah.
“Agen-agen itu mengirim pekerja ke Arab Saudi, menjanjikan jam kerja normal dan upah menguntungkan. Tetapi para pekerja kebanyakan memperoleh kondisi yang kontradiktif setelah sampai di sana. Mereka harus pulang dengan tangan kosong.
“Sindikat yang korup kemudian merekrut pekerja baru dengan biaya tinggi juga. Ini menjadi siklus,” tambah dia.
Salah satu korban itu adalah Sujan Bishash, yang meninggalkan Distrik Norail tiga bulan lalu dan bermigrasi ke Arab Saudi.
Bishash menghabiskan 450.000 taka (USD5.300) dan dijanjikan bekerja di kantor.
“Tapi dia tidak mendapatkan pekerjaan di sana, malah ditahan polisi, dan akhirnya kembali ke rumah dengan tangan kosong,” kata Hasan mengutip perkataan Bishash.
Pemerintah mencatat ada 25.789 pekerja Bangladesh yang dideportasi dari Arab Saudi pada 2019.
Ratusan pekerja perempuan di antaranya diduga memperoleh serangan fisik.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen dalam konferensi pers di Dhaka November lalu mengatakan pemerintah akan meningkatkan pemantauan untuk menekan praktik curang terhadap buruh migran.
Perdana Menteri Sheikh Hasina memerintahkan semua pihak untuk menghentikan siklus itu, apalagi buruh migran adalah sumber devisa negara.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.