MOSKOW/ISTANBUL

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu bahwa tahun 2025 menjadi “tahap penting dalam pencapaian tujuan operasi militer khusus” Rusia di Ukraina.

Berbicara di markas besar Kementerian Pertahanan di Moskow, Putin menegaskan bahwa tentara Rusia telah merebut dan “secara kokoh” memegang inisiatif strategis di sepanjang seluruh garis depan.

“Angkatan Bersenjata Rusia telah membebaskan lebih dari 300 permukiman sepanjang tahun ini,” ujar Putin.

Menurutnya, meskipun ada bantuan militer Barat—termasuk pasokan senjata dan pelatihan bagi pasukan Ukraina—pasukan Rusia terus bergerak maju dengan “menggerus lawan, termasuk unit-unit elit yang dilatih di pusat-pusat militer Barat.”

Putin menambahkan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk meningkatkan laju ofensif di arah-arah yang memiliki kepentingan strategis.

Pemimpin Rusia itu juga memaparkan penguatan militer yang tengah berlangsung. Ia mengatakan komposisi angkatan laut Rusia tahun ini diperkuat dengan tambahan kapal selam baru serta 19 kapal dan kapal permukaan lainnya.

Selain itu, senjata-senjata baru juga telah mulai dioperasikan setelah uji coba yang dinilai berhasil terhadap sistem bertenaga nuklir Oreshnik, Burevestnik, dan Poseidon.

“Sistem ‘Oreshnik’ akan ditempatkan dalam tugas tempur pada akhir tahun ini,” kata Putin, merujuk pada rudal balistik jarak menengah yang digunakan Rusia di Ukraina pada November 2024.

Menanggapi serangan artileri Ukraina, Putin mengatakan Rusia berencana memperluas zona penyangga keamanan.

Ia juga menepis peringatan Barat mengenai potensi serangan Rusia ke Eropa sebagai “kebohongan dan omong kosong,” seraya menambahkan bahwa “para politisi di Eropa menebar histeria dan menanamkan ketakutan di benak masyarakat tentang bentrokan yang tak terelakkan dengan Rusia.”

Putin menegaskan bahwa kekuatan nuklir strategis Rusia berfungsi untuk mencegah agresor serta menjaga keseimbangan kekuatan global.