Dunia

Puluhan ribu warga sipil mengungsi dari zona eskalasi Idlib Suriah

Serangan rezim Assad dan sekutunya memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka

Hayatı Nupus  | 19.01.2020 - Update : 20.01.2020
Puluhan ribu warga sipil mengungsi dari zona eskalasi Idlib Suriah Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Ankara

Esref Musa dan Mehmet Burak Karacaoglu

IDLIB, Suriah 

Lebih dari 27.000 warga sipil mengungsi dari rumah mereka yang berada di zona eskalasi Idlib, Suriah, dalam tiga hari terakhir karena serangan rezim dan sekutunya.

Serangan rezim Bashar al-Assad, Rusia dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran terus menggusur ribuan warga Suriah di daerah pemukiman sebelah timur dan selatan Provinsi Aleppo.

Menurut Kelompok Koordinasi Respons Suriah, warga sipil mengungsi ke dekat perbatasan Turki karena serangan yang melanggar perjanjian gencatan senjata antara Turki dan Rusia.

Mohammad Hallaj, direktur kelompok itu, mengatakan kepada Anadolu Agency, bahwa warga sipil meninggalkan rumah mereka di Distrik Darat Izzah dan beberapa kota lainnya, termasuk Khan Tuman, Khan al-Asal, Kafr Naya, serta al-Qasimia karena serangan udara yang didukung Rusia.

Seiring meningkatnya populasi pengungsi, tenda-tenda di Idlib tak cukup lagi memenuhi kebutuhan warga Suriah yang lelah perang.

Tak ada lagi ruang untuk mendirikan tenda.

Sementara saat ini ribuan keluarga sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Namun, lebih dari 1.300 warga sipil tewas dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia di zona de-eskalasi karena gencatan senjata terus dilanggar.

Solusinya, pada 10 Januari Turki mengumumkan bahwa gencatan senjata baru di Idlib yang dilanda kekerasan—meskipun “tindakan agresi” secara resmi dilarang—dijadwalkan akan dimulai setelah Minggu malam, 12 Januari.

Sehari sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata di wilayah tersebut mulai berlaku pukul 2:00 malam waktu setempat (1200GMT).

Namun, rezim dan kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran melanjutkan serangan darat meskipun ada gencatan senjata baru.

Lebih dari satu juta warga Suriah bergerak ke perbatasan Turki karena serangan hebat selama setahun terakhir.

Sejak meletusnya perang saudara berdarah di Suriah pada 2011, Turki melindungi sekitar 3,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka.

Hal itu menjadikan Turki sebagai negara tuan rumah pengungsi terbanyak di dunia.

* Ditulis oleh Erdogan Cagatay Zontur di Ankara

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.