Dunia

PROFIL - Nursultan Nazarbayev, presiden pertama Kazakhstan

Nazarbayev mengundurkan diri pada 19 Maret 2019 setelah hampir tiga dekade menjabat

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 20.03.2019 - Update : 21.03.2019
PROFIL - Nursultan Nazarbayev, presiden pertama Kazakhstan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Sena Guler

ANKARA

Presiden pertama Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, pada Selasa mengundurkan diri setelah hampir tiga dekade menjabat.

"Saya telah memutuskan untuk mundur dari kantor presiden," kata pemimpin yang telah memerintah Kazakhstan sejak kemerdekaannya pada 1991, dalam sebuah pidato yang disiarkan oleh semua saluran TV nasional Kazakh.

Hingga pemilihan umum untuk penggantinya dilaksanakan tahun depan, Kassym-Zhomart Tokayev, kepala Senat Kazakhtan, akan melaksanakan tugas presiden.

Nazarbayev (78) adalah pemimpin Asia Tengah pertama di era pasca-Soviet yang dengan suka rela mundur dari jabatannya.

Pada akhir Februari, Nazarbayev membubarkan pemerintahan negara itu, dengan alasan kurangnya pertumbuhan ekonomi dan menjanjikan reformasi baru untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kehidupan awal

Nazarbayev lahir pada 6 Juli 1940 di desa Chemolgan dari keluarga buruh, yang kemudian mengadopsi gaya hidup nomaden sampai Perang Dunia II.

Keluarga itu kembali ke desa setelah perang berakhir dan dia mulai belajar bahasa Rusia dan menjadi siswa berprestasi di sekolah.

"Pada usia 20 tahun, ahli metalurgi muda Nazarbayev bersama-sama dengan pengrajin berpengalaman mengambil bagian dalam peleburan besi Kazakhstan pertama Pabrik Metalurgi Karaganda ," menurut laman web resmi Nazarbayev.

Berhasil melakukan tugas-tugas berat, karena kondisi kerja di bawah panas dan ketegangan yang ekstrem, di tanur tinggi, Nazarbayev menjadi salah satu ahli metalurgi yang sangat terampil.

Karir Politik

“Keinginan Nazarbayev selalu menjadi pemimpin, kemampuannya untuk menginspirasi orang dan memimpin mereka telah mendapat perhatian dan penghargaan,” menurut situs web resminya.

Pada 1969, Nazarbayev mulai bekerja di partai politik.

"Penunjukannya pada 1972 sebagai Sekretaris Komite Partai asal Pabrik Metalurgi Karaganda adalah titik baliknya," katanya.

Pada 1977, dia menjadi sekretaris kedua Komite Partai Regional Karaganda dan dua tahun kemudian menjadi sekretaris Komite Sentral Partai Komunis Kazakhstan.

Pada 1984 Nazarbayev menjadi Ketua Dewan Menteri Kazakh SSR.

Lima tahun kemudian, dia diangkat sebagai pemimpin partai, orang Kazakhstan kedua yang memegang jabatan di Komite Sentral Partai Komunis Republik Sosialis Soviet Kazakh.

Nazarbayev kemudian terpilih sebagai presiden pertama Kazakhstan oleh Majelis Agung Soviet pada 1990.

Pada 1991, Kazakhstan mendeklarasikan kemerdekaan atas disintegrasi Uni Soviet dan Nazarbayev menjadi presiden pertama Republik Kazakhstan dengan dukungan 98,7 persen dari para pemilih.

Kepresidenan

Kebijakan pertama Nazarbayev sebagai presiden adalah menutup situs uji coba nuklir Soviet Semei dan mengubah negara itu menjadi pusat perdamaian.

Salah satu langkah konkret dari Nazarbayev - yang bertujuan untuk mendirikan negara merdeka setelah runtuhnya Soviet dan untuk berpindah dari ekonomi terencana ke ekonomi pasar dan dari rezim totaliter ke demokrasi - adalah keputusan untuk memindahkan ibu kota negara dari Almati ke Astana pada 1997.

Kazakhstan juga secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan integrasi regional dan lembaga internasional di bawah kepemimpinan Nazarbayev.

Negara itu terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2017-2018 dan telah mengusulkan beberapa saran untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.

Kazakhstan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 15 kali lipat selama tiga dekade pemerintahan Nazarbayev, sementara pendapatan per kapita meningkat sembilan kali lipat, mengantarkannya masuk dalam daftar 50 negara paling maju.

Negara itu berubah menjadi pusat transit antarbenua berkat investasi infrastruktur transit dan logistik, sementara jumlah penduduk yang hidup di garis kemiskinan pada tahun-tahun setelah kemerdekaan menurun 15 kali lipat.

Berkat reformasi yang dilakukan untuk meningkatkan lingkungan bisnis dan investasi di negara itu, Kazakhstan, yang menarik total investasi asing senilai USD300 miliar, menjadi negara terpandang di Asia Tengah.

Masa jabatan Nazarbayev diperpanjang hingga 2000 melalui referendum yang diadakan pada 1995.

Dia terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya dengan perolehan 91,15 persen suara pada pemilihan umum 2005.

Nazarbayev kembali dipercaya untuk duduk di kursi pemerintahan dengan perolehan suara sebanyak 95,55 persen dalam pemilihan umum 2011.

Sang presiden kemudian memenangkan pemilihan terakhir yang diadakan pada 2015 dengan 97,75 persen suara, jabatan yang semestinya akan berakhir pada 2020.

Meskipun telah mengundurkan diri dari jabatannya, Nazarbayev akan terus bertindak sebagai presiden Dewan Keamanan Nasional, sebagai presiden partai yang berkuasa, Nur Otan, dan sebagai anggota Dewan Konstitusi.

*Aliia Raimbekova berkontribusi pada berita ini dari Astana.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.