Dunia

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa disumpah

Dalam pidato pengukuhan, pemimpin baru Zimbabwe menjanjikan lapangan pekerjaan, menangani defisit kas negara, dan menghapus korupsi

Astudestra Ajengrastrı  | 27.08.2018 - Update : 27.08.2018
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa disumpah Presiden Zimbabwe Emmerson Dambudzo Mnangagwa berpidato dalam kampanye pemilihan umum Partai Uni Afrika-Patriotik Nasional (ZANU-PF) yang berkuasa di Stadion Olahraga Nasional di Harare, Zimbabwe pada 28 Juli 2018. (Mujahid Safodien - Anadolu Agency)

Harare

John Cassim

HARARE, Zimbabwe

Emmerson Mnangagwa pada Minggu disumpah menjadi presiden Zimbabwe, setelah pemilihan umum kontroversial yang menurut hasil penghitungan resmi dimenangkannya dengan perolehan lebih dari separuh total suara.

Mnangagwa adalah presiden pertama yang dikukuhkan setelah selama 37 tahun Robert Mugabe berkuasa.

Upacara pengukuhan dilaksanakan dua hari setelah Pengadilan Konstitusi mengesahkan kemenangannya, mematahkan keberatan yang diajukan oleh oposisi Gerakan Perubahan Demokrasi (MDC) atas tuduhan kecurangan pemilu.

Dalam pidato pengukuhannya, Mnangagwa berjanji akan menyatukan warganya dan menciptakan lapangan pekerjaan, juga mengatasi masalah defisit kas negara dan berkata pemerintahannya akan berjuang untuk menghapuskan korupsi sepenuhnya pada 2030.

"Sekarang waktunya kita bersatu sebagai negara untuk menumbuhkan perekonomian, mari dengan berani dan ulet melakukan perjuangan untuk mewujudkan visi nasional dan mengubah Zimbabwe menjadi negara dengan perekonomian menengah, bebas dari kemiskinan dan korupsi pada 2030," kata dia.

Mantan Presiden Robert Mugabe tidak menghadiri upacara pengukuhan ini dengan alasan istrinya sakit, namun mengirimkan pesan ucapan selamat kepada Mnangagwa. Mugabe diwakili oleh putrinya Bona dan suaminya Simba Chikore.

Mugabe mengundurkan diri dari kepresidenan pada November, setelah kudeta yang membuat Mnangagwa berkuasa.

Sejumlah kepala negara dan pemerintahan menghadiri upacara inaugurasi, termasuk Presiden Rwanda Paul Kagame, yang juga merupakan kepala Uni Afrika, dan pemimpin Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

"Kami datang ke Zimbabwe sebagai tanda solidaritas dengan pemenang pemilu dan mendukung rakyat Zimbabwe," ujar Kagame.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.