Presiden Yaman tugaskan perdana menteri bentuk pemerintah baru
Keputusan itu muncul setelah separatis STC menerima proposal Arab Saudi untuk mempercepat implementasi Perjanjian Riyadh

Ankara
Safiye Karabacak
ISTANBUL
Presiden Yaman pada Rabu memerintahkan perdana menteri untuk membentuk kabinet baru sesuai dengan perjanjian Riyadh yang ditandatangani dengan Dewan Transisi Selatan (STC) yang didukung Uni Emirat Arab.
Kabinet yang ada saat ini akan bertindak sebagai pemerintah sementara sampai Maeen Abdulmalik membentuk yang baru, lansir kantor berita resmi SABA.
Perjanjian Riyadh ditandatangani antara pemerintah dan STC pada November setelah pertempuran selama sebulan dan mencakup 29 syarat untuk mengatasi situasi politik, sosial, ekonomi dan keamanan di provinsi selatan Yaman.
Namun, kedua belah pihak saling menyalahkan karena tidak mematuhi perjanjian.
Arab Saudi baru-baru ini mengajukan resolusi untuk mengimplementasikan Perjanjian Riyadh yang macet, lansir kantor berita negara Saudi.
Setelah resolusi, separatis Yaman STC mengumumkan pada Rabu pagi bahwa mereka menyerahkan pemerintahannya di provinsi selatan.
Juru bicara STC Nizar Haitham mengatakan melalui Twitter bahwa STC menerima proposal Arab Saudi yang dirancang untuk mempercepat implementasi Perjanjian Riyadh.
Kemudian pada Rabu, Presiden Yaman Abdrabbuh Mansour Hadi, yang saat ini tinggal di Arab Saudi, menunjuk seorang gubernur dan kepala polisi di Aden, ibu kota sementara.
Kekerasan antara STC dan pasukan pemerintah meningkat sejak kelompok itu mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Aden dan provinsi selatan lainnya pada April.
Yaman telah hancur oleh konflik yang meningkat pada Maret 2015 setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut Ibu Kota Sana'a dan memaksa Presiden Hadi meninggalkan negara itu.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.