Türkİye, Dunia

Presiden Turki resmikan rumah sakit terbesar di Istanbul

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan fasilitas kesehatan baru yang besar itu diresmikan untuk melawan Covid-19

Muhammad Abdullah Azzam  | 20.04.2020 - Update : 21.04.2020
Presiden Turki resmikan rumah sakit terbesar di Istanbul Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan rumah sakit kota di Istanbul untuk melawan Covid-19 (Foto file - Anadolu Agency)

Istanbul

Erdogan Cagatay Zontur, Gokhan Ergocun

ANKARA 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan sebuah rumah sakit kota atau city hospital di Istanbul di tengah upaya negara itu melawan pandemi korona atau Covid-19.

"Turki mampu berdiri di atas kakinya sendiri serta menunjukkan kekuatannya pada saat organisasi internasional kehilangan fungsinya," ujar Presiden Erdogan.

Erdogan juga mengatakan Turki akan memproduksi 5.000 ventilator medis untuk melawan virus korona pada akhir Mei nanti.

"Sementara dunia menghadapi kesulitan terkait alat kesehatan, Turki telah berhasil mengatasi rintangan itu dengan [memproduksi] ventilator medis," tutur Erdogan saat berbicara pada upacara pembukaan Rumah Sakit Kota Basaksehir di Istanbul melalui sambungan telekonferensi.

Dalam acara yang sama, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan fasilitas kesehatan baru itu diresmikan untuk melawan Covid-19.

"Sama seperti semua rumah sakit kota di Turki, semua tempat tidur di Rumah Sakit Kota Basaksehir – berkapasitas 2.686 tempat tidur - memiliki peralatan perawatan intensif, dan semua siap digunakan untuk perawatan intensif bila diperlukan," tutur Menkes Turki.

Sementara itu Mustafa Varank, Menteri Teknologi dan Industri Turki mengatakan bahwa beberapa ventilator yang telah diuji sudah diserahkan kepada Kementerian Kesehatan pada Senin ini.

Dia mengungkapkan insya Allah 5.000 perangkat lainnya akan diproduksi hingga akhir Mei mendatang.

Sementara pandemi virus korona telah melumpuhkan banyak negara maju, sedangkan Turki masih berdiri tegak, ujar Varank.

Menteri Turki itu menambahkan ventilator sudah seperti mustahil untuk dibeli.

"Itu sebabnya kami mengambil tindakan pada awal periode ini untuk memproduksi perangkat tersebut dengan kemampuan kami sendiri," lanjut dia.

Perusahaan teknologi Turki BIOSYS sebelumnya telah mengembangkan perangkat tersebut, dan setelah pandemi melanda perusahaan-perusahaan Turki lainnya juga meluncurkan produksi massal perangkat tersebut, sebut Varank.

Menteri Teknologi dan Industri Turki menambahkan sejumlah insinyur Turki bekerja keras dan berhasil melakukan produksi massal ventilator perawatan intensif lokal pertama hanya dalam 14 hari.

Korban kematian virus korona di Turki mencapai 2.017 jiwa pada Minggu kemarin, dengan total 86.306 kasus hingga Minggu malam.

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Turki meliburkan sekolah dan memberlakukan kegiatan belajar-mengajar online.

Virus korona, atau yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University di AS, sebanyak 2,4 juta orang terinfeksi virus ini, dan 165.200 di antaranya meninggal dunia, sementara 629.800 pasien sudah dinyatakan pulih.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın