BOGOTA

Koalisi penguasa yang dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro, yang dikenal sebagai Kutub Patriotik Hebat (GPP), muncul sebagai pemenang dalam pemilihan umum dan daerah Venezuela yang diadakan hari Minggu.

Menurut hasil awal yang dirilis oleh Dewan Pemilihan Nasional (CNE), GPP memperoleh 82,68% suara.

Koalisi tersebut mengklaim mayoritas kursi di Majelis Nasional dan memenangkan jabatan gubernur di 23 dari 24 negara bagian.

Jumlah pemilih mencapai 42,6%, dengan blok oposisi utama Aliansi Demokratik memperoleh 6,25% suara. Alianza UNTC menyusul dengan 5,18%, dan Alianza Fuerza Vecinal memperoleh 2,57%.

Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Caracas, Presiden CNE Elvis Amoroso mengumumkan bahwa aliansi yang berkuasa menerima 4.553.484 dari total 5.507.324 suara yang diberikan.

Amoroso menggambarkan proses pemilu sebagai "sangat transparan" dan berterima kasih kepada pengamat internasional atas dukungan mereka.

"Venezuela sekali lagi menunjukkan kekuatan sistem pemilunya, yang kami yakini sebagai salah satu yang terbaik di dunia," katanya.

Menurut laporan media lokal, Kutub Patriotik Raya memperoleh kemenangan besar baik di Majelis Nasional maupun dalam pemilihan gubernur, sementara partai-partai oposisi gagal memenuhi harapan.

Pemimpin oposisi Maria Corina Machado sebelumnya menyerukan boikot, mendesak para pendukungnya untuk tidak berpartisipasi karena kekhawatiran tentang transparansi pemilu.

Lebih dari 21 juta pemilih terdaftar berhak memberikan suara untuk memilih 24 gubernur negara bagian, 285 anggota Majelis Nasional, dan 260 anggota dewan daerah untuk masa jabatan 2026-2031.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Venezuela, pemilihan umum juga diadakan di wilayah Esequibo yang kaya sumber daya alam dan disengketakan -- diklaim oleh Venezuela dan negara tetangga Guyana -- di mana para pemilih memilih seorang gubernur, delapan perwakilan Majelis Nasional, dan tujuh anggota dewan legislatif daerah.