Politik, Dunia

Prancis kritik larangan penjualan senjata Jerman ke Arab Saudi

Pesanan Saudi senilai USD13 miliar dipertaruhkan karena sikap Jerman soal kasus pembunuhan Khashoggi

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 27.03.2019 - Update : 28.03.2019
Prancis kritik larangan penjualan senjata Jerman ke Arab Saudi Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Vakkas Dogantekin

ANKARA

Pemerintah Prancis mengkritik keras langkah Jerman menghentikan proyek-proyek militer bersama setelah adanya larangan penjualan senjata ke Arab Saudi.

Jerman menerapkan larangan sementara penjualan senjata ke Arab Saudi hingga akhir Maret menyusul pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Oktober lalu, di dalam Konsulat Istanbul Kerajaan.

Prancis dan mitra Eropa lainnya mulai gelisah karena pesanan Saudi senilai USD13,18 miliar untuk 48 jet tempur dipertaruhkan.

Meskipun proyek ini dipimpin oleh BAE Systems, perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan Inggris, Jerman memproduksi sepertiga dari keseluruhan komponen pesawat.

Takut kehilangan kontrak pertahanannya, Prancis mengkritik sikap Jerman atas pembunuhan Khashoggi, sebuah pelanggaran hak asasi manusia berat yang dikutuk oleh komunitas internasional.

Pada Senin, Duta Besar Prancis untuk Jerman Anne-Marie Descotes memperingatkan Berlin soal politisasi penjualan senjata yang mungkin membahayakan usaha patungan jet, drone, dan tank mereka.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Akademi Federal untuk Kebijakan Keamanan militer Jerman, Descotes mengatakan sikap Jerman menyebabkan banyak perusahaan mulai mengembangkan senjata tanpa masukan dari Jerman.

Pernyataan Descotes itu mendapat sorotan sebagai salah satu kritik paling keras terhadap sikap Jerman oleh seorang pejabat Prancis.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.