Prancis akui aksi pembunuhan pejuang kemerdekaan Aljazair
Pembunuhan ini terjadi hampir 6 dekade lalu setelah pembunuhan Ali Boumendjel ditutup-tutupi sebagai bunuh diri

France
Shweta Desai
PARIS
Pasukan Prancis "menyiksa dan membunuh" pahlawan dan pejuang kemerdekaan Aljazair Ali Boumendjel selama perang untuk menuntut kemerdekaan, kata presiden Prancis, hampir enam dekade setelah kematiannya dinyatakan karena bunuh diri.
Dalam langkah besar untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan Aljazair, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa menerima kunjungan empat cucu Boumendjel di Istana Elysee dan mengakui kejahatan sejarah negara itu.
“[Dia] tidak bunuh diri. Dia disiksa dan kemudian dibunuh,” kata Macron.
“Tidak ada kejahatan, tidak ada kekejaman yang dilakukan oleh siapa pun selama Perang Aljazair yang dapat dimaafkan atau disembunyikan. Mereka harus dipandang dengan keberanian dan kejernihan, dengan rasa hormat mutlak bagi semua orang yang hidupnya hancur dan takdirnya tercabik," ujar Presiden Prancis.
Pengakuan resmi dari otoritas Prancis atas pembunuhan Boumendjel mengikuti rekomendasi dari laporan sejarawan Benjamin Stora tentang ingatan penjajahan dan perang Aljazair.
Laporan yang ditugaskan oleh Macron pada 2019 dan diserahkan pada Januari tahun ini memberikan serangkaian langkah konkret "untuk membangun jembatan" dan "mengatasi keluhan dan tuntutan yang berkepanjangan" dari rakyat Aljazair.
Istri Boumendjel, Malika, telah berjuang keras selama bertahun-tahun untuk menuntut kebenaran di balik kematian suaminya dan tentang ayahnya Belkacem Amrani, saudara laki-laki Andre Amrani dan temannya Selhi Mohand, yang semuanya hilang selama pertempuran pada 1957.
Sebagian fakta terungkap pada 2000, ketika jenderal tentara Prancis dan kepala intelijen di Aljazair Paul Aussaresses menjadi pejabat militer senior pertama yang mengakui bahwa penyiksaan adalah "alat yang sah" yang digunakan selama perang dan pasukannya adalah "regu maut.”
Jenderal itu juga mengungkapkan bahwa Boumendjel ditangkap oleh anak buahnya pada 9 Februari 1957 dan kemudian dibunuh serta dilempar dari sebuah gedung.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.