Polisi Spanyol coba hentikan pemilu kemerdekaan Catalonia
Sejumlah lokasi pemungutan suara diblokir oleh pihak keamanan dari Spanyol

Alyssa McMurtry
BARCELONA, Spanyol
Polisi Spanyol tiba di beberapa lokasi pemilu Catalonia setelah polisi setempat gagal menghentikan jalannya pemungutan suara untuk memutuskan apakah wilayah ini akan berpisah dari Spanyol atau tidak. Pemilu di Catalonia ini dilabeli tidak sah oleh Pemerintah Spanyol.
Ketegangan terlihat di beberapa lokasi pemilu, seperti di sekolah Saint Julia de Ramis di kota Girona, dan sekolah Ramon Llull di Barcelona, di mana lusinan polisi anti huru-hara Spanyol mencegah pemilih untuk memberikan suara, seperti yang ditampilkan sejumlah foto-foto media Spanyol.
Namun di lusinan lokasi lainnya, pemungutan suara berjalan lancar.
Pasukan polisi Catalonia (Mossos d'Esquadra) diperintahkan untuk membubarkan lokasi-lokasi pemungutan suara pada pukul 06.00 pagi di hari Minggu waktu setempat, namun mereka tidak mampu mencegah jalannya pemilu.
Di sekolah Official Language School Drassanes di Barcelona, para aktivis menginap di lokasi semalaman, dan lebih banyak lagi sudah hadir sejak pukul 05.00 pagi sebagai tanda aksi penentangan pasif.
Pasukan Mossos yang tiba pada pukul 06.30 bahkan tidak mencoba membubarkan massa.
"Mossos adalah pihak yang baik," kata Bernard, 60 tahun, seorang penduduk Barcelona kepada Anadolu Agency.
Ketika mobil yang mengangkut lembar suara tiba, pasukan Mossos menghadang kendaraan itu selama sekitar 20 menit, namun kemudian membolehkan mereka masuk dan melangsungkan pemilu, sebuah perbuatan yang menentang instruksi pemerintahan pusat Spanyol.
Menurut harian Spanyol El Pais, jaksa penuntut umum akan melayangkan tuntutan kepada polisi Catalonia karena sikap mereka.
Dilaporkan pula, sejenak setelah pengambilan suara dilakukan, panitia berkata koneksi internet mengganggu aplikasi yang mereka pakai untuk memvalidasi identitas masyarakat yang hendak memberi suara. Ditengarai, pemblokiran koneksi ini dilakukan oleh Pemerintah Spanyol.
Dengan semakin banyaknya laporan soal kekerasan polisi Spanyol di titik-titik pemilihan, masyarakat berjaga-jaga di sekitar pos pemilihan di sekolah-sekolah.
“Kami menunggu polisi datang dan kami akan menunjukkan aksi pasif... kami tidak menginginkan bentrokan tapi kami akan menghentikan mereka,” kata Juan Balli, 44 tahun.
Namun polisi nasional Spanyol sudah dikirim untuk menghentikan pemilu dan memblokir bilik-bilik suara di sejumlah lokasi. Pejabat-pejabat Catalonia mengatakan, bila warga dihalang-halangi memberikan suara di satu lokasi, mereka bisa mendatangi lokasi lainnya.
Pemimpin gerakan separatis Catalonia Carles Puigdemont, yang sebelumnya mengumumkan dirinya akan memilih di sekolah Saint Julia de Ramis di Girona, harus memberikan suara di lokasi berbeda karena di sana pasukan besar polisi sudah berjaga.
Pemungutan suara diperkirakan akan berlangsung hingga Minggu sore.
Bila warga Catalonia memilih kemerdekaan, yang sangat mungkin terjadi karena pemilih yang kontra-kemerdekaan memilih untuk memboikot pemilu sepenuhnya, pemerintah pro-separatis Catalonia mengatakan akan mengumumkan kemerdekaan bila pemilu dinyatakan sah.
Tapi apa pun hasilnya, Pemerintah Spanyol kukuh mengatakan pemilu ini tidak sah.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.