Dunia

Penunjuk jalan 'Kedutaan AS' muncul di jalanan Yerusalem

Tanda-tanda jalan dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris itu terlihat di sekitar kawasan Arona di kota Yerusalem

Abdel Raouf Arnaout  | 07.05.2018 - Update : 08.05.2018
Penunjuk jalan 'Kedutaan AS' muncul di jalanan Yerusalem Tanda 'Kedutaan Besar AS' dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris yang ditempatkan oleh otoritas Israel terlihat di lingkungan Arona di Yerusalem pada 07 Mei 2018. Pihak berwenang Israel pada hari Senin mulai menempatkan tanda-tanda yang mengandung kata-kata ''Kedutaan AS'' di jalan-jalan Yerusalem di tengah persiapan untuk pelantikan misi diplomatik baru minggu depan, menurut para saksi.( Mostafa Alkharouf - Anadolu Agency )

Israel

Abdel Raouf Arnaout

YERUSALEM

Pihak berwenang Israel pada Senin mulai menempatkan papan penunjuk jalan bertuliskan kata-kata "Kedutaan Besar AS" di beberapa ruas jalanan Yerusalem di tengah persiapan pembukaan kantor diplomatik AS yang baru pada pekan depan, menurut saksi mata.

Tanda-tanda jalan yang dicetak dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris itu terlihat di sekitar kawasan Arona.

Upacara peresmian kedutaan baru, yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi AS dan Israel, diperkirakan akan digelar pekan depan.

Gedung konsulat AS di Yerusalem yang sudah ada akan dialihfungsikan sebagai kedutaan, sementara sebuah gedung kedutaan baru bakal dibangun. Proses itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun.

Pada Senin, Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mendesak agar diplomat-diplomat asing dan organisasi masyarakat sipil memboikot upacara peresmian pekan depan.

"Kehadiran Anda dalam acara itu seperti memberi lampu hijau terhadap keputusan tidak sah dan ilegal ini [untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem] dan ... penjajahan [Israel]," kata Erekat melalui sebuah pernyataan.

AS berencana secara resmi memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tanggal 14 Mei, bertepatan dengan peringatan 70 tahun dibentuknya Israel pada tahun 1948 -- sebuah acara yang oleh orang Palestina disebut sebagai "Nakba" atau "Hari Bencana".

Desember tahun lalu, Presiden AS Donald Trump memicu kecaman seluruh dunia ketika dia secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan berjanji akan memindahkan kedutaan AS ke kota itu.

Yerusalem tetap menjadi pusat konflik Palestina-Israel, karena Palestina masih berharap Yerusalem Timur -- yang diduduki oleh Israel sejak 1967 -- bisa menjadi ibu kota negara Palestina yang merdeka kelak.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın